Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 04 Juni 2025 | 10:52 WIB
Sejumlah orang menggunakan masker saat di tempat publik. [Suara.com]

"Cukup cita mas jajar tadi. Sama kalau pas sakit batuk ya harus dia pakai masker. Menjaga supaya tidak menular ke yang lain," imbuhnya.

Akui Ada Kenaikan Kasus

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, mengakui ada kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.

Usai melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto selama sekitar 2,5 jam, Menkes mengatakan bahwa Kepala Negara memang menanyakan soal perkembangan terkini kasus Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat di Asia, Dinkes DIY Siapkan Strategi Hadapi Potensi Lonjakan

"Itu mengenai Covid, beliau tanya seperti apa. Saya sampaikan bahwa Covid itu memang terjadi kenaikan," kata Menkes menjawab pertanyaan awak media.

Budi menjelaskan bahwa jumlah kasus Covid-19 itu berasal dari subvarian yang dikategorikan tidak mematikan pengidapnya.

Oleh karenanya, Menkes meminta masyarakat tidak terlalu panik akan kenaikan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia ini.

"Kenaikan ini adalah varian-varian yang relatif tidak mematikan. Jadi, enggak usah terlalu dikhawatirkan supaya masyarakat tidak panik," katanya.

Hal ini tentu menjadi kewaspadaan bersama. Mengingat kasus Covid-19 di tahun 2020 lalu banyak warga yang terjangkit.

Baca Juga: Dari Jadah Tempe Hingga Jathilan Lancur: 8 Warisan Sleman yang Kini Jadi Kebanggaan DIY

Imbasnya sejumlah perusahaan dan sektor usaha di dunia gulung tikar.

Memang ada yang bertahan namun dengan nafas yang tersengal-sengal.

Perusahaan pun banyak yang memilih memutus kerja kepada para pegawai. Hingga tak sedikit yang melakukan aksi protes terhadap PHK tersebut.

Load More