Padahal, puskesmas merupakan garda terdepan dalam layanan pencegahan dan promosi kesehatan masyarakat.
"Maunya langsung sekolah. Nah ini yang cukup kami takutkan ke depan kalau sampai-sampai puskesmas itu tidak memiliki dokter lagi. Nah ini kan ngeri ke depannya," tuturnya.
Kebijakan internship dokter baru yang total hanya selama setahun yakin 6 bulan di rumah sakit dan 6 bulan di puskesmas membuat kondisi itu makin tak ideal.
"Hanya 6 bulan di puskesmas, kemudian bisa langsung sekolah. Padahal yang kita harapkan kan paling tidak 3 tahun lah Sehingga sustainable untuk mereka digantikan terus itu ada kalau 3 tahun tapi kalau 6 bulan kan terlalu cepat. Ya, nyarinya juga sulit," tuturnya.
Baca Juga: Covid-19 Naik Lagi, Ini Kata Dinkes Sleman Soal 'Cita Mas Jajar' dan Vaksinasi
Dorong Munculkan Lagi Skema PTT
Untuk mengatasi persoalan ini, Cahya mendorong agar pemerintah pusat kembali menerapkan skema Pegawai Tidak Tetap (PTT).
Skema ini dulu mewajibkan dokter mengabdi di puskesmas selama tiga hingga lima tahun sebelum boleh melanjutkan sekolah spesialis.
"Sehingga ini memang butuh sumber daya yang harus segera disiapkan dengan mandatori dari pusat dan sifatnya mewajibkan untuk mengabdi ke pelayanan primer. Mengabdi dulu ke puskesmas baru boleh mereka sekolah," terangnya.
"Kalau sudah seperti itu saya kira nanti ke depan akan tercukupi. Kebutuhan dokter, dokter gigi, kan untuk PTT semua. Kita lihat sekarang itu fakultas kedokteran nambah terus tapi lulusannya juga enggak menambah isinya puskesmas karena pada sekolah," sambungnya.
Baca Juga: Ponpes Ora Aji Pastikan Tak Ada Pengurus yang Terlibat dalam Kasus Dugaan Penganiayaan
Dia menilai tak bisa hanya berpikir untuk fokus pada pelayanan sekunder saja.
Melainkan layanan primer juga penting untuk langkah-langkah penguatan pencegahan dan promosi kesehatan.
"Nah ini kalau enggak ada mandatori dari pusat, kami akan kesulitan mencari SDM, dokter," ujarnya.
Jika pola ini terus berlanjut tanpa regulasi baru dari pemerintah pusat, Cahya memperkirakan dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan, puskesmas di Sleman akan mengalami krisis regenerasi dokter.
"Ke depannya, saya mikirnya nanti 5 tahun, 10 tahun ke depan mungkin puskesmas sudah kesulitan karena enggak ada regenerasi," ungkap dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaru Juni 2025
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia saat Khutbah Jumat, Ini Profilnya
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY