SuaraJogja.id - Beberapa hari terakhir ramai di sosial media (sosmed) Facebook atau Meta, Alun-alun Kidul (alkid) tidak akan lagi bisa digunakan untuk salat id.
Dalam unggahan salah satu akun yang kemudian dihapus itu disebutkan Idul Adha 1446 H pada Jumat (6/6/2025) besok adalah salat id terakhir bagi jamaah, setelahnya mereka harus mencari tempat lain.
Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta pun menyampaikan responnya.
Ditemui usai rapat paripurna (rapur) di DPRD DIY, Sultan menyampaikan belum mengetahui rencana penutupan Alkid.
"Saya nggak begitu tahu [penutupan Alkid]," ujarnya.
Menurut Sultan, pemanfaatan Alkid merupakan kewenangan dari puteri pertamanya, GKR Mangkubumi.
Gusti Mangku-sapaan Mangkubumi diketahui menjabat sebagai Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Datu Dana Suyasa yang bertanggung jawab atas pengelolaan aset dan urusan pertanahan di Keraton Yogyakarta.
"Yang ngurusi [Alkid] dudu aku e kui, Mangkubumi itu [yang mengurusi Alkid]," jelasnya.
Terkait kemungkinan penutupan Alkid sebagai rangkaian penataan kawasan Sumbu Filosofi yang ditetapkan sebagai Warisan Dunia Tak Benda oleh UNESCO, Sultan juga menyatakan belum memperoleh informasi.
Baca Juga: Titik Terang Sengketa Lempuyangan: Keraton Turun Tangan, Warga Dapat Ganti Untung
Namun dimungkinkan saja penutupan tersebut dilakukan sebagai bagian dari renovasi Alkid
"Kalau direnovasi mungkin ya, tapi nggak tahu, tanya yang bersangkutan [Mangkubumi]," ujarnya.
Sementara Plh Sekda DIY, Tri Saktiyana mengungkapkan, pihaknya akan melakukan komunikasi dengan Panitia Hari Besar Islam (PHBI) terkait isu tersebut.
Namun bila nantinya Alkid benar-benar ditutup oleh pihak Keraton Yogyakarta, maka Pemda DIY akan mencarikan alternatif tempat salat id yang lain.
"Itukan untuk salat salat id, kita sampaikan ke PHBI sebagai panitia hari besar Islam itu. Saya tidak bisa komentar soal itu tetapi yang jelas pasti ada alternatif alternatif [tempat salat id] yang lain," tandasnya.
Secara terpisah Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo mengungkapkan pihaknya belum mengetahui rencana penutupan Alkid laiknya Alun-alun Utara (Altar) yang kini juga ditutup.
Namun pihaknya tidak mempermasalahkan penutupan Alkid yang selama ini jadi salah satu ruang publik bagi warga dan Pedagang Kaki Lima (PKL).
"Kalau Alun-Alun Kidul tidak lagi dipakai untuk area publik ya setelah ditutup [tidak apa-apa] seperti Plengkung gading [yang juga ditutup]," jelasnya.
Hasto menyebutkan, salat id sebenarnya bisa dilakukan di mana saja, tidak harus di Alkid.
Karenanya apa pun keputusan Keraton Yogyakarta dalam penggunaan Alkid, Pemkot tidak mempermasalahkannya.
"Tetapi bagi saya kayak begitu, kan tidak masalah karena tempat salat id saya kira banyak. Salat di jalan saja bisa jadi saya kira bisa lah ndak papa," imbuhnya.
Sebagai informasi, Sumbu Filosofi diakui UNESCO sebagai Warisan Dunia Tak Benda usai penetapan dalam Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia di Riyadh, Arab Saudi, pada 18 September 2023 lalu.
Penataan kawasan Sumbu Filosofi dilakukan yang menghubungkan Tugu Pal Putih, Keraton Yogyakarta dan Panggung Krapyak.
Hingga kini, Keraton Yogyakarta, melalui GKR Condrokirono, telah memberikan izin resmi untuk pelaksanaan Salat Idul Adha di lokasi tersebut pada Jumat, 6 Juni 2025, pukul 06.30 WIB.
Izin ini tertuang dalam surat resmi yang ditujukan kepada Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kemantren Keraton.
Selain Alun-alun Kidul, Pemerintah Kota Yogyakarta dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY telah menyiapkan sejumlah lokasi alternatif untuk Salat Idul Adha guna mengakomodasi jamaah yang lebih luas.
Berikut beberapa lokasi yang telah disiapkan di Kota Yogyakarta:
-Pelataran Masjid Gedhe Kauman
-Halaman Taman Budaya Yogyakarta
-Halaman Pura Pakualaman
-Kompleks Lapangan Mandala Krida
-Halaman Parkir Purawisata
-Taman Parkir Abu Bakar Ali
-Taman Parkir Ngabean
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Jogja Siaga Banjir, Peta Risiko Bencana Diperbarui, Daerah Ini Masuk Zona Merah
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Buruan Klaim 'Amplop Digital' Ini!
-
Heboh Arca Agastya di Sleman: BPK Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Situs Candi
-
Gus Ipul Jamin Hak Wali Asuh SR: Honor & Insentif Sesuai Kinerja
-
Rp300 Triliun Diselamatkan, Tapi PLTN Jadi Korban? Nasib Energi Nuklir Indonesia di Ujung Tanduk