SuaraJogja.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta memasang floating trash barrier atau alat penghadang sampah di sejumlah sungai.
Alat ini digunakan untuk menghadang sampah dari hulu agar tidak masuk ke kota.
Kepala Bidang Perencanaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup DLH Kota Yogyakarta Very Tri Jatmiko mengatakan ada 4 titik trash barrier yang dipasang di Sungai Code dan Winongo.
Pada Sungai Code trash barrier dipasang di hulu yaitu di utara Jembatan Sardjito dan tengah di selatan Jembatan Sayidan.
Sementara di Sungai Winongo di hulunya di Kali Buntung dan tengah di Pringgokusuman.
"Sungai Winongo dua titik dan Sungai Code dua titik. Masing-masing di hulu dan tengah sungai," kata Very, dikutip Kamis (19/6/2025).
Selain untuk menghalau sampah tidak masuk ke kawasan Kota Yogyakarta. Trash barrier ini juga berfungsi untuk mempermudah perugas kebersihan melakukan pengambilan sampah.
"Trash barrier ini untuk menangkap sampah agar tidak menyebar di sepanjang badan sungai. Dengan dipasang trash barrier, pembersihan sampah oleh ulu-ulu jadi lebih efektif dan efisien, karena sampah terjaring di situ [trash barrier]," ungkapnya.
Trash barrier itu, kata Very, cukup efektif dalam upaya membersihkan sampah. Apalagi pengambilan sampah yang tersangkut di trash barrier itu dilakukan tiap hari.
Baca Juga: Penggusuran di Lempuyangan: Warga Memohon KAI Izinkan Rayakan Agustusan Terakhir di Rumah Mereka
Jika sebelum dipasang trash barrier, petugas ulu-ulu sungai hanya membersihkan 95 kilogram per hari.
Maka setelah dipasang trash barrier sejak pertengahan Mei 2025, volume sampah yang diambil dari Sungai Code saja sekitar 200 kilogram/hari.
"Pengambilan sampah yang terjaring di trash barrier setiap hari. Sampah lalu dibawa ke depo sampah yang disepakati," tambahnya.
Disampaikan Very, keberadaan trash barrier bisa juga mengurangi sampah yang terbawa di aliran sungai di bawahnya.
Misalnya saja trash barrier yang dipasang di Sungai Code atau selatan jembatan Sayidan dampaknya bisa mengurangi sampah yang terbawa ke dam Surokarsan.
Dia menyatakan pada tahap awal trash barrier baru dipasang di Sungai Code dan Winongo karena selama ini volume sampah kebanyakan dari sungai itu terutama Sungai Code.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Anak-anak Terdampak Banjir di Sumatera Gembira Dapat Trauma Healing dari BRI
-
5 Pasar Tradisional Estetik di Jogja yang Cocok Dikunjungi Saat Liburan Akhir Tahun
-
Selamat Tinggal, Rafinha Resmi Tinggalkan PSIM Yogyakarta dan Gabung PSIS Semarang
-
Empati Bencana Sumatera, Pemkab Sleman Imbau Warga Rayakan Tahun Baru Tanpa Kembang Api
-
Ini Tarif Parkir di Kota Jogja saat Libur Nataru, Simak Penjelasan Lengkapnya