SuaraJogja.id - Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syafruddin, menyatakan dukungannya terhadap kerja sama Indonesia dan Rusia dalam bidang pengembangan energi nuklir.
Menurutnya, kemitraan tersebut penting selama bertujuan untuk kepentingan damai.
Syafruddin menegaskan bahwa penggunaan energi nuklir dapat menjadi solusi jangka panjang dalam memenuhi kebutuhan energi nasional, asalkan penerapannya memenuhi standar keselamatan yang ketat dan diawasi secara serius.
"Selama energi nuklir digunakan untuk kepentingan damai, seperti diversifikasi sumber energi dan peningkatan kapasitas riset nasional, saya menilai kerja sama ini layak untuk kita dukung," ujar Syafruddin dalam keterangannya dikutip Jumat (20/6/2025).
Baca Juga: Kisah Jemaah Haji 2025 Terlantar di Arafah hingga Makanan Tak Layak, DPR RI Bentuk Pansus
Ia juga menyampaikan keyakinannya terhadap kemampuan Rusia dalam bidang teknologi nuklir.
Menurutnya, Indonesia dapat banyak belajar dari pengalaman panjang Rusia dalam pengembangan teknologi nuklir sipil.
"Rusia memiliki rekam jejak yang kuat dalam pengembangan teknologi nuklir sipil, dan Indonesia bisa mengambil banyak pelajaran dari sana," katanya.
Selain itu, Syafruddin juga menyambut positif peluang kerja sama Indonesia dan Rusia dalam sektor minyak dan gas (migas) yang dinilai sangat strategis.
Memperkuat Ketahanan Energi Nasional Melalui Kemitraan Internasional
Baca Juga: Berkah Idul Adha: Prabowo Kirim Sapi Raksasa untuk Penggerobak Sampah & Pasukan Kuning Yogyakarta
Syafruddin memandang bahwa kemitraan strategis Indonesia-Rusia di sektor energi berpotensi besar dalam memperkuat ketahanan energi nasional.
Kerja sama ini juga membuka peluang investasi serta transfer teknologi yang saling menguntungkan bagi kedua negara.
“Kerja sama migas antara Indonesia dan Rusia merupakan langkah penting untuk menjawab tantangan energi global. Kita harus membuka ruang yang lebih luas bagi investasi dan alih teknologi agar sektor ini bisa berkembang secara berkelanjutan,” jelasnya.
Politisi dari Daerah Pemilihan Kalimantan Timur itu juga berharap pemerintah dapat terus mempererat hubungan bilateral dengan Rusia, khususnya di sektor energi.
Ia menekankan pentingnya keterlibatan aktif BUMN dan perguruan tinggi dalam menjalin kerja sama tersebut.
"Kerja sama yang efektif harus melibatkan seluruh elemen bangsa, mulai dari pemerintah, dunia usaha, hingga akademisi, sehingga hasilnya tidak hanya terbatas pada level diplomasi, tetapi benar-benar membawa manfaat nyata bagi masyarakat," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Sedan Bekas Merek Jepang Mulai Rp40 Jutaan: Irit, Tangguh Dipakai Harian
- 3 Rekomendasi HP Xiaomi RAM 12 GB: Harga Rp3 Jutaan dengan Memori 512 GB
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Matic Murah untuk Wanita, Tahun Muda Harga Mulai dari Rp 65 Jutaan
- 7 Motor Matic Retro Mirip Vespa Terbaik 2025: Gaya Klasik, Harga Bersahabat!
- 7 Mobil Sedan Murah Stabil Ngebut di Tol 200 Km/Jam, Harga dari Rp 11 Juta
Pilihan
-
Persija Jakarta Resmi Kenalkan 5 Asisten Pelatih Mauricio Souza
-
Arkadia Digital Media (DIGI) Targetkan Pendapatan Rp 65 Miliar di 2025
-
Arkadia Digital Media (DIGI) Kantongi Laba Bersih Rp 1,2 Miliar
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Baterai Jumbo, Terbaik Juni 2025
-
Ini Alasan QJMotor Indonesia Baru Umumkan Harga Off The Road 4 Motor Barunya
Terkini
-
Konflik Iran-Israel Berikan Dampak, Indonesia Siapkan Pasar Ekspor Baru, Eropa Jadi Incaran Utama
-
ARTJOG 2025: Motif Amalan, Ketika Seni jadi Aksi Nyata untuk Lingkungan dan Sosial
-
7 Periode Mengabdi, Anggota DPRD DIY Ini Raih Penghargaan Tokoh Inspiratif Kesejahteraan Sosial
-
Pendidikan Gratis hanya Mimpi? Pemerintah Dinilai Belum Serius Tindak Lanjuti Putusan MK
-
Usia Harapan Hidup Capai 75 Tahun, Pemkab Sleman Komitmen Dorong Peningkatan Kesejahteraan Lansia