SuaraJogja.id - Kanker serviks masih menjadi ancaman serius bagi perempuan Indonesia. Berdasarkan data terakhir Kementerian Kesehatan, kanker serviks saat ini bahkan merupakan jenis kanker terbanyak kedua di Indonesia.
Kemenkes memperkirakan lebih dari 36.000 kasus baru kanker serviks setiap tahun di Indonesia.
Dari angka tersebut, ironisnya sekitar 70 persen terdeteksi dalam kondisi sudah stadium lanjut.
Pendiri Klinik Pratama Adera, Raudi Akmal, mengungkap bahwa prevalensi kanker serviks di Indonesia masih tertinggi di kawasan Asia Tenggara.
"Angka prevalensi dari kanker serviks di Indonesia itu tertinggi di ASEAN," kata Raudi, saat ditemui di klinik setempat, Selasa (1/7/2025).
Kanker serviks, lanjut Raudi, cenderung tak menunjukkan gejala pada tahap awal.
Ia menyebut kanker ini sebagai 'silent killer' karena sering kali baru terdeteksi saat sudah memasuki stadium lanjut.
Kondisi ini perlu menjadi perhatian bersama. Raudi bilang ada sejumlah faktor risiko yang perlu dihindari, mulai dari perilaku seksual dengan pasangan berganti-ganti, gaya hidup tidak sehat, dan konsumsi makanan cepat saji berlebihan.
"Jadi lebih ke bagaimana kita satu aware, yang kedua menjaga faktor risiko kita yang harus kita hindari," ucapnya.
Baca Juga: Waspada, Kanker Baru di Indonesia Hampir 410 Ribu Kasus, Lebih dari Separuhnya Meninggal
Selain mendorong peningkatan kesadaran dan edukasi, khususnya di kalangan perempuan.
Raudi pun menyarankan para perempuan menjalani vaksinasi HPV untuk lebih memperkecil potensi terkena kanker serviks.
Vaksin ini diberikan dalam tiga dosis dan efektif melindungi hingga belasan tahun bahkan dimungkinkan lebih lama.
Masyarakat bahkan kini sudah dimudahkan dengan kehadiran program vaksinasi HPV yang dijalankan Klinik Pratama Adera dengan mendapat dukungan dari Bio Farma.
Area Manager PT Bio Farma, Area DIY-Jateng Selatan, Ika Yudha Setyowati, mengatakan, dukungan ini diberikan untuk semakin memudahkan masyarakat terlebih perempuan di Jogja dan sekitarnya untuk mengakses vaksinasi HPV.
Pihaknya memilih menggandeng Klinik Adera yang dinilai memiliki kesamaan visi dalam mendukung program vaksinasi nasional.
Berita Terkait
-
UU Kesehatan Dikritik Habis: Akademisi Kedokteran Khawatirkan Masa Depan Pendidikan & Layanan Kesehatan
-
Lebaran Usai, Jangan Sampai Diabetes Mengintai, Ini Cara Jaga Kesehatan Ala Dokter UGM
-
Peringati Hari Perempuan Internasional, Pemkot Jogja Fasilitasi Ratusan Buruh Gendong Beringharjo Cek Kesehatan Gratis
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel
-
Jaga Warga Diminta Jadi Pagar Budaya Penjaga Harmoni Yogyakarta
-
DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Rebutan Saldo Gratis Hingga Rp199 Ribu!
-
Pengujian Abu Vulkanik Negatif, Operasional Bandara YIA Berjalan Normal
-
Tabrakan Motor dan Pejalan Kaki di Gejayan Sleman, Nenek 72 Tahun Tewas di Lokasi