Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 14 Juli 2025 | 14:49 WIB
Puluhan siswa Sekolah Rakyat (SR) di Kalasan, Sleman, Senin (14/7/2025). [Hiskia/Suarajogja]

Reti memaparkan bahwa yang membedakan SR dari sekolah reguler adalah keberadaan kurikulum asrama.

Sehingga pembelajaran tak hanya dilakukan saat waktu belajar mengajar saja.

Setelah kegiatan belajar mengajar selesai, ditambahkan Reti, siswa masih akan mengikuti program pembentukan karakter, keagamaan, dan pengembangan kecerdasan berbasis teknologi.

"Kita nanti fokusnya akan menjadi smart school. Fokus di bahasa internasional, artificial intelligence, dan karakter," ucap Reti.

Untuk menunjang kegiatan, fasilitas sekolah rakyat di Kalasan ini, meliputi tiga ruang kelas, perpustakaan, laboratorium, dan asrama lengkap dengan perlengkapan pribadi siswa.

"Di asrama itu semua sudah disediakan, perlengkapan mandi, perlengkapan pribadi itu sudah ada. Untuk seragam sedang dalam proses pengiriman karena tersentral dari Jakarta," kata dia.

Load More