SuaraJogja.id - Kematian Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan (39) masih menjadi misteri.
Arya Daru diketahui ditemukan tewas dengan wajah terlilit lakban di kamar kos Gondia International Guesthouse, Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (8/7/2025) lalu.
Kakak ipar Daru, Meta Bagus mengungkapkan rencana Arya Daru dan percakapan terakhir dengan sang istri sebelum akhirnya tak bisa dihubungi.
Bagus bilang bahwa sebelum ditemukan meninggal dunia, Daru sempat berbelanja di Grand Indonesia (GI) Mall, Jakarta.
Aktivitas tersebut sebagai persiapan keberangkatannya ke Finlandia.
Adapun menurut rencana, akhir Juli ini Arya Daru bakal menjalani penugasan diplomatik barunya di KBRI Helsinki, Finlandia.
Dalam penempatan baru itu, Daru berencana langsung memboyong istri dan anak-anaknya.
"Iya [berencana bawa keluarga ke Finlandia]. Nah ini penempatan, kenapa kok keluarga ini tuh betul-betul senang banget mau penempatan ke Finlandia, karena ini baru pertama kali mereka akan berangkat, penempatan itu langsung berempat. Satu keluarga langsung berangkat," kata Bagus saat ditemui di rumahnya, Selasa (15/7/2025).
Pasalnya, Bagus bilang pada beberapa kali penempatan sebelumnya, keluarga memang tak langsung ikut melainkan perlu menunggu dulu beberapa saat.
Baca Juga: Keluarga Diplomat Arya Daru Percaya Penuh Polisi & Kemlu, Tapi Minta Satu Hal Ini dari Publik
"Mungkin dulu tuh seingat saya, baru setahun dulu di Timor-Leste nanti anak-anak, karena anak-anak kan masih menyelesaikan sekolahnya di sini. Baru nyusul gitu," ucapnya.
Semua Sudah Siap
Bagus mengungkap bahwa semua yang dibutuhkan sebelum keberangkatan ke Finlandia telah dipersiapkan.
Termasuk dari sang istri Meta Ayu Puspitantri dan anak-anaknya yang sudah keluar dari sekolahnya di Jogja. Namun ternyata takdir berkata lain.
"Sudah [siap semua] lha sekarang anak-anaknya nggak punya sekolah kok, kan sudah terlanjur keluar. Udah enggak punya sekolah di sini. Berkas itu sudah selesai, sudah persiapan untuk pindah [ke Finlandia]," tandasnya.
Dia mengakui memang persiapan untuk berangkat ke Finlandia sudah sangat matang.
Namun usai peristiwa ini, belum ada keputusan yang dibuat dari pihak keluarga khususnya terkait pendidikan anak-anak Daru.
"Ya itu [sekolah anak-anak] masih dibicarakan. Mengingat kejadian ini kan otomatis sudut pandang kita itu kan berubah ya. Nah, saya belum ngomong sih sama Pita-nya sendiri juga, yang penting pemulihan dulu lah gitu sampai situasinya cukup enak gitu," terangnya.
Beli Baju di Grand Indonesia untuk Persiapan ke Finlandia
Bagus membenarkan bahwa Daru sempat ke mal Grand Indonesia (GI) untuk membeli sejumlah baju dan perlengkapan lain sebelum keberangkatan ke Finlandia.
Di saat itu lah komunikasi terakhir Daru dan istrinya berlangsung.
"Jadi yang saya tahu, Daru itu jam 21.00 WIB malam masih antri taksi mau pulang ke kosan dari belanja baju di GI karena barang-barangnya kan sudah dipack semua ya, bisa jadi bajunya sudah di dalam koper," ucapnya.
"Iya [belanja] untuk keperluan ke Helsinki. Jadi dia masih melengkapilah kekurangan-kekurangan baju, dasi, atau apa gitu," imbuhnya.
Disampaikan Bagus, saat itu Daru sempat berkomunikasi dengan sang istri.
"Saya nggak terlalu recall [komunikasi malam itu] kalau itu seingat saya foto sih, karena kan mungkin di keramaian ya," tuturnya.
Namun, diceritakan Bagus, sang istri menyebut sempat melakukan video call dengan Daru.
"Tapi waktu belanja itu yang seingat saya dari ceritanya Pita, itu Daru masih video call ngasih lihat 'ini bagus nggak celananya, bajunya pas nggak,' gitu," tandasnya.
Namun saat itu, Bagus bilang sang istri tak menaruh kecurigaan apapun.
"Ngga ada [yang mencurigakan], enggak ada. Normal-normal saja," ujarnya.
Usai berbelanja itu, kata Bagus, Daru kemudian hendak pulang dengan menggunakan taksi.
"Nah dia masih antri taksi. Dia sempat kok ngomong sama pita itu, istri almarhum. 'Wah enak ya kalau masih ada mobil gitu, bisa langsung pulang nggak perlu antri taksi,' gitu," terangnya.
Mengingat memang saat itu seluruh kendaraan Daru telah dijual sebelum berangkat ke Finlandia.
"Seluruh kendaraan ini kan sudah dijual nih, karena mau penempatan. Toh juga kalau menyisakan kendaraan di sini juga nggak ada yang pakai, makanya sama almarhum itu kan dijual semua gitu. Jadi bisa dibilang persiapannya itu sudah hampir 100 persen tinggal berangkat," tandasnya.
Kemudian setelah sekira pukul 21.00 WIB waktu itu, diungkapkan Bagus, hp Daru tak lagi aktif dan tidak bisa dihubungi oleh sang istri.
"Setelah itu hp-nya tidak aktif," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Gesit dan Irit, 5 Rekomendasi Mobil Mungil Mulai Rp 40 Jutaan untuk Pemula
- Pemain Keturunan Rp52,14 Miliar Follow Timnas Indonesia: Saya Sudah Bicara dengan Pelatih Kepala
- Lupakan Vario! 5 Rekomendasi Motor Gagah Harganya Jauh Lebih Murah, Tenaganya Bikin Ketagihan
- 1 Detik Main di Europa League, Dean James Cetak Sejarah untuk Timnas Indonesia
- 3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
Pilihan
-
Mobil Hidrogen Ternyata Tak Lebih Bersih Dibandingkan Mobil Listrik
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Minimal 6.000 mAh Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Mengingat Lagi Alasan PSSI Undang Ole Romeny Cs ke Piala Presiden, Berujung Cedera Parah!
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo 6.000 mAh Terbaru Juli 2025
-
Tarif Impor Produk RI Dipangkas Jadi 19 Persen, Trump Puji Prabowo: Hebat, Populer dan Kuat
Terkini
-
Update Kasus Pengerusakan Mobil Patroli Godean: Polisi Ungkap Identitas dan Peran 2 Tersangka Baru
-
BRILiaN Way: Langkah Transformasi Budaya BRI Menuju Bank Terprofit di Asia Tenggara
-
PHK Massal Pasca Kebakaran: 356 Eks Pekerja MTG Sleman Terima JHT, Ini Rinciannya
-
Biopori jadi Senjata Rahasia Bantul Lawan Sampah? Sanksi Menanti ASN yang Melanggar
-
Ironi Yogyakarta: Kota Pendidikan dan Pariwisata Dilanda PHK, Pemerintah Akui Job Fair Tak Efektif?