Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 24 Juli 2025 | 12:59 WIB
Potret Stadion Maguwoharjo dari dalam yang sudah direnovasi. [Hiskia/Suarajogja]

SuaraJogja.id - PSIM rencananya akan berkandang di Stadion Maguwoharjo, Sleman usai memastikan lolos ke Liga 1 musim 2025/2026. Namun hingga saat ini belum juga ada kepastian terkait home base di stadion tersebut.

Gubernur DIY, Sri Sultan HB X pun buka suara terkait hal itu.

Ditemui di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (24/7/2025), Sultan menyatakan Stadion Maguwoharjo merupakan milik bersama, karenanya bisa dipakai siapapun, termasuk PSIM.

"Mosok disewa sama yang lain boleh dari luar Jogja, malah dengan PSIM enggak bisa. Kan ndak ada logika. Ya terserah Pemdanya, " paparnya.

Menurut Sultan, pembangunan Stadion Maguwoharjo selain dibiayai APBD juga APBN, maka dari itu siapapun bisa memanfaatkan stadion tersebut, tidak melulu PSS.

"Mosok bangun stadion hanya untuk rakyatnya sendiri. Sleman kan bagian dari DIY. Ya kan?," tandasnya.

Sultan menyebut, pemanfaatan Stadion Maguwoharjo oleh PSIM juga tidak gratis.

PSIM dipastikan akan membayar sewa penggunaan stadion tersebut.

"Wong [sewa] ora gratis, lha nek gratis ya itu masalahnya," ujar dia.

Baca Juga: PSIM Resmi Ajukan Stadion Maguwoharjo, Bupati Sleman: "Koordinasi! Jangan Sampai Ada Masalah"

Sultan mencontohkan. Stadion Mandala Krida yang selama ini jadi home base PSIM pun bisa digunakan untuk kegiatan lainnya. PSIM tidak pernah mengklaim pemanfaatan stadion itu hanya untuk klub tersebut.

"Masak yang di Mandala Krida hanya yang boleh [pakai] kota, kan bukan [begitu]. Itu kan untuk kepentingan publik. Ya, sebetulnya siapapun mau bertanding di sana [Maguwoharjo], dari Papua sama mana mau bertanding kan juga boleh. Masa [klub] dari Jogja enggak boleh. Kota enggak boleh. Kan enggak logis," tandasnya.

Karena itu Sultan meminta Manajemen PSIM diminta berembug dengan Bupati Sleman dan kedua suporter.

Dengan demikian ada kesepakatan bersama untuk pemanfaatan Stadion Mandala Krida

"Makanya saya minta rembukkan sama Pak Bupati," ungkapnya.

Sementara Bupati Sleman, Harda Kiswaya mengungkapkan pihaknya menuruti kemauan Sultan.

Namun ada sejumlah Pekerjaan Rumah (PR) yang mesti dijadikan perhatian Manajemen PSIM.

"Suporter PSIM dengan PSS kan ada gap komunikasi, itu saya minta diselesaikan," ungkapnya.

Harda menambahkan, selain gap komunikasi, Manajemen PSIM juga diharapkan mengantisipasi potensi gesekan antar suporter.

Sebab selama ini ada jarak antara suporter PSIM dengan PSS.

"Kemudian saya aturi [minta] cek semua fasilitas stadion biar tahu persis kalau ada hal yang tidak diinginkan terjadi chaos atau sebagainya, sudah tahu kalau ada komplain dari kami," ungkapnya.

Harda mengatakan pihaknya sebenarnya sudah menyampaikan masalah tersebut kepada Manajemen PSIM selama satu bulan lebih.

Namun belum ada tindak lanjut dari manajemen PSIM terkait hal itu.

"Saya akan merekomendasikan itu untuk izin PSIM, kalau semuanya sudah clear, tapi harus ada jaminan keamanan," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More