- Dana Keistimewaan DIY Dipotong 50 persen
- Event budaya di Sleman terancam banyak yang batal
- Dinas Kebudayaan tetap mengalokasikan anggaran untuk kegiatan prioritas
SuaraJogja.id - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikabarkan akan mengalami pemangkasan Dana Keistimewaan (Danais) pada tahun 2026.
Anggaran yang semula mencapai Rp1 triliun disebut bakal turun menjadi hanya Rp500 miliar.
Kondisi ini dikhawatirkan berdampak pada sejumlah program kebudayaan di Kabupaten Sleman.
Meskipun belum ada informasi terkait kepastian Danais yang akan diterima, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid, mengakui pemangkasan ini berpotensi berpengaruh.
"Kalau Danais [dipotong] pasti ngaruh tapi kan kita juga enggak bisa [berbuat apa-apa] karena di luar kendali kita. Artinya kita ini user [pengguna], user yang mengusulkan. Nah distribusi Danais dari Paniradya," kata Ishadi, Selasa (26/8/2025).
Namun ia menyebut bahwa keputusan itu berada di luar kendali mereka.
Pihaknya bakal melakukan penyesuaian untuk anggaran yang ada.
"Seberapa pun nanti yang dialokasikan untuk Sleman ya kita kemudian menyesuaikan," tandasnya.
Menurut Ishadi, Danais yang diterima Dinas Kebudayaan Sleman pada tahun lalu mencapai sekitar Rp14 miliar.
Baca Juga: Lubang Menganga di Sleman, Karst Gunungkidul Terancam: Yogyakarta Kalah Lawan Tambang Ilegal?
Namun informasi terbaru yang didapatkan bahwa anggaran itu potong hampir 50 persen.
"Tahun ini sekitar Rp7 miliaran dari yang tahun lalu informasinya sekitar 14 miliar tahun 2024," ungkapnya.
Dengan tren penurunan tersebut, ia menilai dampak langsung akan terasa pada program kegiatan budaya.
Ishadi tak menampik sudah mulai melakukan pemilahan terhadap kegiatan yang ada.
"Dampaknya akhirnya event yang kita selenggarakan, kemudian tidak bisa kita selenggarakan. Lalu fasilitasi kepada kelompok masyarakat juga berkurang," ucapnya.
Ishadi bilang bahwa pemotongan ini akan memaksa dinas melakukan banyak penyesuaian.
Tak hanya event, rencana pembangunan infrastruktur budaya juga berpotensi tertunda.
Ishadi mengakui proyek Taman Budaya di Kalurahan Pandowoharjo sepenuhnya mengandalkan Danais dengan alokasi anggaran cukup besar yakni mencapai Rp35 miliar.
"Ya belum [terlaksana] karena dana [yang dibutuhkan] hampir Rp35 miliar lebih," ujar dia.
Meski menghadapi keterbatasan anggaran, kini Dinas Kebudayaan Sleman berupaya menyusun prioritas penggunaan Danais.
"Nanti tergantung dari sana juga, untuk fasilitasi, pembinaan, penyelenggaraan event, kita menyesuaikan, kita coba susun prioritas mana yang harus didahulukan," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
-
Danantara Pecat Immanuel Ebenezer dari Komisaris Pupuk Indonesia Usai Terjaring OTT KPK!
-
Emil Audero Debut Sensasional, Kini Siap Duel Lawan Jay Idzes di Akhir Pekan
-
Starting XI Terbaik Liga Inggris Pekan Kedua: Minus Pemain Manchester United
-
Terungkap! Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Awalnya Beda Proyeksi di Timnas Indonesia
Terkini
-
Dominikus Dion Harus Absen Lebih Lama! Ini Kondisi Terkini Skuad PSS Sleman Jelang Pramusim
-
Bupati Sleman Geram! Izin Penyedia Makanan Sekolah Dicabut Jika Terbukti Lalai dalam Kasus Keracunan
-
PBB Sleman 2025: Kabar Baik, Tak Naik, Denda Malah Mau Dihapus!
-
3 Link Aktif DANA Kaget, Buruan Diklaim Biar Enggak Kehabisan
-
Dana Keistimewaan DIY Dipangkas Setengah: Nasib Event Budaya Sleman di Ujung Tanduk