Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 27 Agustus 2025 | 22:21 WIB
Ilustrasi kebudayaan saat Penari dari kelompok Topeng Betawi menampilkan Tari Semarak Harmoni Nandak Timur Jakarta Sabtu (9/8/2025) [Suara.com/Antara]
Kesimpulan
  • Event budaya di Bantuk terancam batal
  • Pemkab tengah menyiapkan strategi lain
  • Hal ini terjadi lantaran adanya efisiensi anggaran
[batas-kesimpulan]

SuaraJogja.id - Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul tengah merancang strategi anggaran untuk kegiatan kebudayaan tahun 2026.

Langkah ini diambil menyusul penurunan signifikan alokasi Dana Keistimewaan (Danais) dari pemerintah pusat.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Bantul, Yanatun Yunadiana, Danais yang dialokasikan untuk DIY pada 2026 diperkirakan hanya sebesar Rp500 miliar—turun drastis dari Rp1 triliun pada tahun 2025.

Penurunan ini berdampak langsung pada perencanaan program budaya di lima wilayah, termasuk Bantul.

Perencanaan anggaran Danais 2026 mulai dibahas sejak 26 Agustus bersama Paniradya Keistimewaan Pemda DIY.

Meski belum ada kepastian kegiatan mana yang akan terdampak, Dinas Kebudayaan Bantul tetap mengajukan usulan program secara penuh, seperti tahun sebelumnya.

"Kami belum bisa memastikan kegiatan mana yang akan dipotong atau dilanjutkan. Prosesnya masih dalam tahap penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran (DPA)," ujar Yanatun dikutip Rabu (27/8/2025).

Pada tahun anggaran 2025, Dinas Kebudayaan Bantul menerima alokasi Danais sebesar Rp8 miliar.

Namun, untuk 2026, belum ada kepastian jumlah anggaran yang akan diterima.

Baca Juga: Jogja Jadi Pusat Smart City Nasional 2025: JSS Jadi Kunci, Integrasi Data Dikebut

Mengingat Danais juga digunakan oleh kabupaten/kota lain di DIY serta program Pemda DIY, tren penurunan kemungkinan besar berlanjut.

Beberapa kegiatan budaya yang membutuhkan anggaran besar dan rutin digelar di Bantul antara lain:

Mataram Culture Fest, yang menampilkan seni dan budaya lokal

-Festival Kebudayaan Yogyakarta di Bantul

-Festival Budaya Wirokerten

-Pentas musik untuk pelaku seni lokal

Load More