"Dari BEM Amikom kebetulan ini ketua presiden mahasiswanya, dan memang secara resmi tidak menurunkan atau melibatkan mahasiswa dan BEM dalam kegiatan yang tadi malam itu sampai pagi. Jadi kemungkinan besar personal," ungkapnya.
Pihak kampus berharap ada informasi dari pihak kepolisian terkait kematian Rheza.
Investigasi pun perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab meninggalnya mahasiswa tersebut.
"Harapannya pihak kepolisian bisa memberikan informasi yang lengkap kepada kami tentang peristiwa yang terjadi seperti apa. Bagaimanapun juga ini mahasiswa kami, meskipun sudah di luar pantauan dan kendali kami, tetap ini mahasiswa, sehingga harus dilakukan investigasi. Harapannya pihak kepolisian juga bisa berkoordinasi dengan kami dan menyampaikan informasi apa yang sebenarnya terjadi," ujar dia.
Ketua BEM Amikom, Alfito Afriansyah, menambahkan kabar kematian Rheza didapatnya dari salah satu pengurus BEM yang juga teman sekelasnya.
Namun terkait kronologi, BEM juga belum menginvestigasi secara menyeluruh.
"Sehingga kami belum tahu apa sebetulnya yang terjadi, kejadian apa yang kemudian dialami Saudara Rheza," papar Alfito.
Terkait dugaan penganiayaan yang dialami Rheza sebelum meninggal, BEM juga belum bisa memastikan.
Mereka masih mencari tahu kebenarannya, termasuk video yang viral di sosial media (sosmed) yang diduga Rheza berboncengan dengan salah satu temannya di Ring Road Utara mengendarai motor.
Baca Juga: Kampus Yogyakarta Geram! Pemerintah Dinilai Lambat Tangani Demo Anarkis, Korban Berjatuhan
"Kami berharap bisa mendapatkan informasi lebih luas agar dapat mengkorelasikan dengan kejadian yang dialami almarhum. Betul, [di video yang viral] itu adalah korban yang kita lihat di video. Kami dapatkan informasinya dari teman sekelas yang memvalidasi bahwa itu memang betul Saudara Rheza," jelasnya.
Alfito menambahkan, Rheza diketahui bukan anggota BEM Amikom.
Namun selama ini dia dikenal merupakan mahasiswa kolektif yang hadir menyuarakan aspirasi masyarakat di lapangan.
Saat aksi unjuk rasa di Yogyakarta beberapa hari terakhir Rheza diketahui hadir pada Sabtu (30/8/2025) dan Minggu (31/8/2025) yang pada akhirnya mengalami insiden tersebut.
"Harapan kami bisa mendapatkan keterbukaan dari berbagai pihak, entah yang hadir di lokasi pada hari itu, yang melihat langsung, sehingga kami bisa menyuarakan keadilan dari sisi Mas Rheza sendiri," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
- Belum 1 Detik Calvin Verdonk Main, Lille Mendadak Berubah Jadi Klub Pembantai di Liga Prancis
- Astrid Kuya Bela Uya Kuya: Semua Isi Rumah Dimiliki Sejak Sebelum Jadi DPR
- Rumah Ludes Dijarah Massa, Harta Nafa Urbach Tembus Rp20 Miliar Tanpa Utang
Pilihan
-
Jam Tangan Rp11 Miliar Ahmad Sahroni Akhirnya Balik, Ibu Bocah yang Viral: Bukan Hak Kita!
-
5 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, Memori Besar Baterai Awet
-
Cara Membuat Foto Profil Brave Pink dan Hero Green yang Lagi Viral di Media Sosial
-
Diplomat RI Tewas Ditembak di Peru: Pemerintah Bilang Perampokan, Netizen Malah Bahas Konspirasi!
-
Komnas HAM Pastikan Ada Pelanggaran HAM di Kasus Rantis Brimob Lindas Affan Kurniawan
Terkini
-
Sidang Perdana BMW Maut Jalan Palagan, Pengacara Siapkan Eksepsi, Tanggapi Dakwaan JPU
-
Tragedi Palagan: Sopir BMW Maut Lalai! Mata Minus Tak Pakai Kacamata, Kecepatan Melebihi Batas
-
Jangan Sampai Ketinggalan, Inilah Cara Cepat Klaim Saldo DANA Kaget Terbaru
-
Kecelakaan Maut BMW Sleman: Solidaritas untuk Argo, Teman-teman Almarhum Kawal Ketat Sidang
-
BMW Maut Palagan: Sidang Perdana Digelar Hari Ini, Christiano Hadir secara Online, Ini Alasannya