Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 16 September 2025 | 16:25 WIB
Sampah menumpuk di salah satu depo Kota Yogyakarta akibat pembatasan pengiriman ke TPA Piyungan, Selasa (16/9/2025). [Kontributor/Putu]

Mereka juga akan ikut dilibatkan dalam skema pengelolaan sampah.

"Tukang-tukang rongsok banyak yang kami jadikan penggerobak. Mereka kami belikan gerobak," jelasnya.

Hasto menambahkan, pihaknya meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Yogyakarta ikut berperan dalam penanganan darurat ini.

Setiap OPD mengampu satu kalurahan dalam mengelola sampah.

"Saya tetapkan skema 1 OPD untuk 1 kelurahan. Jadi, semua kelurahan ada dinas yang mengampu. Dalam keadaan darurat, semua dinas jadi ‘dinas sampah’ dulu untuk mengurusi persoalan ini," tandasnya.

Hasto menambahkan, koordinasi dilakukan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DIY dan Sekda DIY yang baru.

Tujuannya, mencari jalan keluar bersama atas keterbatasan kapasitas TPA Piyungan.

Dengan strategi itu diharapkan selain volume sampah yang masuk ke TPA Piyungan dapat ditekan, Pemkot juga membuka peluang pemanfaatan sampah organik secara produktif.

Namun keberhasilan program ini bergantung pada partisipasi aktif masyarakat dalam memilah sampah sejak dari rumah.

Baca Juga: Baru 5 Titik Resapan Air Tersedia, DIY Rentan Banjir, Ini Kata DLHK

"Kami berusaha keras supaya sisa makanan dapur tidak dibawa ke depo. Dalam kondisi darurat ini, kita butuh exit strategy," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More