- Fenomena Job Hugging menjadi tren di Indonesia saat ini
- Job Hugging memiliki makna kecenderungan tetap bertahan dalam pekerjaan meski sudah tak lagi termotivasi dengan pekerjaan itu
- Fenomena ini muncul terjadi karena sejumlah faktor, masalah lapangan pekerjaan masuk dalam salah satunya
SuaraJogja.id - Kekinian muncul fenomena job hugging di tengah masyarakat atau para pekerja di Indonesia.
Fenomena ini merupakan kecenderungan untuk tetap bertahan dalam satu pekerjaan yang tengah dijalani.
Meskipun sudah tidak memiliki minat dan motivasi dalam pekerjaan tersebut.
Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, Tadjuddin Noer Effendi, mengungkapkan fenomena ini sebenarnya bukanlah hal baru.
Hal itu juga bukan muncul tanpa sebab, melainkan tak sedikit yang kemudian terpaksa menetap pada satu pekerjaan itu untuk dapat bertahan hidup.
Apalagi di tengah ketidakpastian ketersediaan lapangan kerja.
Kondisi itu diperparah dengan maraknya ancaman PHK Massal dan tekanan ekonomi yang semakin memberatkan masyarakat.
Berbagai situasi pasar kerja yang cukup sulit itu menjadi salah satu faktor masyarakat cenderung bertahan pada pekerjaannya.
"Mencari pekerjaan baru memiliki resiko yang tinggi, maka mereka cenderung memilih bertahan," kata Tadjuddin, Rabu (17/9/2025).
Baca Juga: PHK Merajalela, Pekerja Formal Jadi Informal: Krisis Ketenagakerjaan Indonesia Semakin Dalam?
Selain itu, faktor keamanan finansial dan stabilitas menjadi alasan paling dominan dalam job hugging. Meskipun situasi kerja tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Kondisi itu diibaratkan seperti pepatah 'berharap burung terbang tinggi, punai di tangan dilepaskan'.
"Lebih baik bertahan dengan pekerjaan yang ada saat ini daripada mengambil keputusan yang cukup beresiko dan belum pasti untuk kedepannya," tuturnya.
Tadjuddin menilai situasi pasar kerja dalam lima tahun belakangan ini nemang tidak menentu.
Mulai dari angka pengangguran tinggi, daya beli rendah, serta laju ekonomi yang melambat.
Permasalahan ini memiliki efek domino terhadap serapan tenaga kerja baru terutama untuk fresh graduate.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Danantara dan BP BUMN Siagakan 1.000 Relawan untuk Tanggap Darurat
-
Bantu Korban Sumatera, BRI Juga Berperan Aktif Dukung Proses Pemulihan Pascabencana
-
Anak Mantan Bupati Sleman Ikut Terseret Kasus Korupsi, Kejaksaan Buka Suara Soal Peran Raudi Akmal
-
Imbas Jembatan Kewek Ditutup, Polisi Siapkan Skema Dua Arah di Sekitar Gramedia-Bethesda
-
Lambat Tangani Korban, Muhammadiyah Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional Sumatera