Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 17 September 2025 | 21:05 WIB
Kondisi sampah menumpuk di Depo Mandala Krida, Kota Yogyakarta, Rabu (10/9/2025). [Kontributor/Putu]
Baca 10 detik
  • Gunungan sampah di Jogja jadi sorotan
  • Pemkot Jogja masih diberikan izin untuk mengirim sampah ke TPA Piyungan
  • Pengiriman sampah ke TPA Piyungan bukan solusi dan harus mencari alternatif lain
[batas-kesimpulan]

SuaraJogja.id - Gunungan sampah masih terlihat di sejumlah depo sampah Kota Yogyakarta pada Rabu (17/9/2025).

Meski truk-truk besar telah dikerahkan setiap hari untuk mengangkut sebagian tumpukan, volume yang masuk jauh lebih banyak dibandingkan kapasitas angkut.

Kondisi darurat inilah yang akhirnya membuat Pemda DIY memberi izin Pemkot Yogyakarta untuk kembali mengirim sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, meski kapasitasnya kian menipis.

Sebab persoalan sampah Kota Yogyakarta sulit terpecahkan karena keterbatasan lahan dan minimnya solusi mandiri.

"Sudah, [wali kota jogja] sudah bicara sama saya. Bisa masuk [ke TPA Piyungan] sampai akhir tahun ini," papar Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Yogyakarta, Rabu (17/9/2025).

Sultan mengatakan, dirinya sudah bertemu langsung dengan Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo untuk membicarakan kuota tambahan di TPA Piyungan.

Kota Yogyakarta berbeda dengan kabupaten yang masih memiliki ruang untuk mengolah sampah, Kota Jogja hampir tak punya pilihan pembuangan sampah.

Apalagi kabupaten lain tidak bisa menampung sampah dari Kota Yogyakarta. Sebab mereka juga punya permasalahan yang hampir serupa.

"Kota [Jogja] memang sulit karena tidak punya lahan. Di kabupaten, kabupatennya pada nggak mau, ya susah,” ujarnya.

Baca Juga: Revolusi Pilah Sampah di Yogyakarta Dimulai: Ribuan Ember Disebar, Ini Kata Wali Kota

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY, Kusno Wibowo, mengungkapkan penumpukan sampah di depo membuktikan Kota Yogyakarta memang belum mandiri dalam pengelolaan.

Sedangkan izin membuang ke TPA Piyungan bukan solusi permanen melainkan jalan darurat.

"Semua perlu proses. Sampai saat ini prosesnya belum sampai ke kemandirian. Artinya belum mandiri. Harapannya ke depan bisa mandiri," tandasnya.

Kusno menyebut hingga pertengahan September 2025 sudah ada sekitar 90 ton sampah dari Kota Yogyakarta yang dikirim ke TPA Piyungan.

Namun, angka ini masih jauh dari total produksi harian Kota Jogja yang mencapai 300 ton.

"Kapasitas sisa daya tampung kita sampai akhir tahun ini hanya 2.400 ton. Itu sudah kami slotkan untuk Kota, karena Sleman dan Bantul dialokasikan di luar itu," jelasnya,

Load More