- Keracunan MBG semakin liar terjadi di beberapa daerah
- Di Sleman penerima manfaat diminta untuk tidak menyebarkan informasi ketika terjadi keracunan
- Wali Kota Jogja secara tegas tidak akan mengikuti arahan tersebut
Hal senada disampaikan Sekda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti yang menegaskan tidak semestinya ada upaya menutup-nutupi jika terjadi kasus keracunan MBG.
Sebab hal itu menyangkut keselamatan anak-anak.
"Kalau ada yang keracunan jangan ditutup-tutupi. Nanti masalahnya bisa lebih besar. Semua ini sudah ada mekanismenya, ada pemantauan, ada pelaporan, mestinya diikuti dari sisi pengawasan," ungkapnya.
Menurutnya, prinsip pengawasan mutu makanan harus berjalan kontinyu.
Made mencontohkan, belum lama ini pihaknya juga menerima kunjungan dari lembaga lain untuk belajar perencanaan, termasuk mengenai kualitas produk pangan.
"Pentingnya pengawasan itu pada kualitas produk dan mutu makanan. Mestinya ini harus ada secara terus-menerus. Kemarin kami juga sudah ketemu dengan Kemenko Pangan, termasuk deputinya yang mengurusi MBG, dan mereka minta dukungan pemda melalui dinas kesehatan untuk mengawasi dari sisi gizi dan keamanan pangannya," jelasnya.
Made menegaskan, menutupi kasus keracunan sama saja dengan mengabaikan keselamatan peserta program.
Sebab, bila ada keracunan tidak boleh dilaporkan, maka hal itu justruu berbahaya.
Ia menambahkan, kasus keracunan seharusnya menjadi bahan evaluasi menyeluruh dalam tata kelola program MBG.
Baca Juga: Pasca Kasus Keracunan, Kulon Progo Bentuk Satgas Makan Bergizi Gratis, Apa Saja Kewenangannya?
Evaluasi bisa menyasar berbagai aspek, mulai dari bahan baku, proses pengelolaan, hingga sistem distribusi.
Keterbukaan justru penting agar semua pihak bisa terlibat dalam memperbaiki sistem.
Semua pihak harus terlibat dan jangan malah membuat kebijakan yang merugikan siswa.
"Jangan menutup diri. Kalau memang ada kekurangan ya harus diperbaiki di sistemnya. Mungkin di bahan bakunya, pengelolaan, atau distribusinya. Pesannya sederhana, lakukan evaluasi," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Antisipasi Darurat saat Nataru, Alat Pacu Jantung Otomatis Disiapkan Sejumlah Titik di Malioboro
-
Satu Armada Tembus Rata-rata 3 Kali Perjalanan Sehari, Libur Natal Wisata Jip Merapi Bawa Berkah
-
Dishub Sleman: Arus Lalu Lintas Libur Natal Masih Ramai Lancar, Rekayasa Belum Diterapkan
-
Lewat AgenBRILink, Ibu Rumah Tangga Ini Bangun Usaha & Ciptakan Lapangan Kerja di Desa