Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 03 Oktober 2025 | 08:01 WIB
Pendaki Gunung Clara Sumarwati tutup usia. [Istimewa]
Baca 10 detik
  • Clara Sumarwati, perempuan pertama Asia Tenggara penakluk Everest, meninggal dunia di usia 60 tahun.
  • Prestasinya pada 1996 sempat menuai kontroversi di Tanah Air karena minimnya bukti dokumentasi.
  • Perjuangan hidupnya diwarnai tekanan mental berat setelah pencapaian bersejarah tersebut.

Sejumlah pihak mempertanyakan keabsahan pendakiannya karena minimnya bukti foto atau video di puncak. Polemik ini menjadi bola salju yang memberikan tekanan psikologis luar biasa kepadanya.

Beban berat dari kontroversi tersebut berdampak pada kesehatan mentalnya. Pada tahun 1997, Clara harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) karena depresi berat. Prestasi yang seharusnya menjadi kebanggaan, justru menjadi sumber penderitaan.

Meskipun diwarnai pro dan kontra di dalam negeri, dunia internasional tetap mengakui pencapaiannya. Namanya tercatat dalam buku "Everest" karya Walt Unsworth dan diakui sebagai penakluk Everest ke-836.

Kini, Sang Srikandi Everest telah pergi untuk selamanya, meninggalkan warisan tentang perjuangan, prestasi, dan tragedi seorang pahlawan yang sempat terlupakan.

Load More