Muhammad Ilham Baktora
Senin, 20 Oktober 2025 | 20:47 WIB
ilustrasi SPPG menyiapkan menu MBG. (temanggungkab.go.id)
Baca 10 detik
  • Prabowo tetap lanjutkan program MBG meski banyak kasus keracunan dialami siswa
  • Pemda DIY tetap melakukan upaya pendistribusian menu MBG
  • Mengantisipasi keracunan, DIY perketat dan beri pelatihan khusus kepada penjamah makanan

Supervisi tersebut akan memeriksa penerapan praktik higienitas.

Mulai dari penggunaan sarung tangan dan masker, hingga kebersihan alat makan dan proses penyimpanan bahan makanan.

"Kami bersama Dinas Pendidikan akan melakukan supervisi tanpa pemberitahuan terlebih dahulu," ujarnya.

Selain itu, setiap SPPG diwajibkan menjalani Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) dan memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi sebelum memproduksi makanan untuk siswa.

"Pelatihan dan sertifikat saja tidak cukup. Implementasi di lapangan itu yang paling penting," ungkapnya.

Terkait kasus keracunan di SMAN 1 Yogyakarta dan 65 siswa SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta, Dinkes melakukan pemeriksaan sampel makanan dari dapur SPPG Wirobrajan.

Sampel makanan sudah diambil dan sedang diuji di laboratorium.

Hasil laboratorium diperkirakan keluar dalam waktu 7 hingga 10 hari kerja.

Hingga kini, tidak ada penambahan korban, namun kasus tersebut menjadi sinyal peringatan agar seluruh dapur sekolah di bawah program MBG memperkuat sistem keamanan pangan.

Baca Juga: Santap MBG, Puluhan Siswa SMA Muhammadiyah 7 Jogja Keracunan, Operasional SPPG Wirobrajan Dihentikan

"Sesuai SOP kami, setiap kali ada kasus keracunan, langkah pertama adalah memastikan penanganan korban, lalu mencari sumber penyebab. Proses pemeriksaan sudah berjalan sejak pekan lalu," imbuhnya.

Di tingkat nasional, Prabowo menegaskan kasus keracunan tidak boleh menjadi alasan untuk menghentikan program yang telah digadang sebagai salah satu prioritas utama pemerintahannya.

Ia menyebut, justru insiden-insiden tersebut harus menjadi dasar evaluasi menyeluruh terhadap rantai pelaksanaan program MBG, mulai dari dapur, bahan baku, hingga distribusi.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More