- 1 tahun kepemimpinan Prabowo-Gibran masih banyak catatan evaluasi
- Partai Ummat mendesak pemerintah untuk ketat mengawasai kekayaan alam
- Bahkan kuantitas SDA di Indonesia bisa habis dalam 8 tahun ke depan menurut Amien Rais
SuaraJogja.id - Partai Ummat memberikan catatan kritis terhadap satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran.
Hal-hal yang disoroti yakni dari pembenahan pengelolaan sumber daya alam (SDA) hingga institusi Polri secara menyeluruh.
Ketua Umum DPP Partai Ummat Ridho Rahmadi meminta Presiden Prabowo Subianto untuk membenahi tata kelola sumber daya alam (SDA) nasional dan mewaspadai campur tangan asing yang berpotensi menguasai kekayaan Indonesia.
Pihaknya menilai bahwa nilai SDA Indonesia mencapai USD 115 miliar atau sekitar Rp1.800 triliun per tahun. Namun sebagian besar tidak dinikmati negara.
"Terjadi kesalahkaprahan tata kelola sumber daya alam Indonesia. Indonesia kaya SDA, tetapi penerimaan negara masih rendah," kata Ridho, dikutip, Selasa (21/10/2025).
Disampaikan Ridho, nilai ekonomi bersih SDA Indonesia diperkirakan mencapai USD 115 miliar per tahun.
Namun, realisasi penerimaan negara dari sektor ini hanya sekitar Rp500-600 triliun.
"Faktanya, tidak semua hasil SDA masuk APBN, SDA telah gagal membuat negara makmur karena terjadi degradasi lingkungan dan tata kelola yang buruk bisa menghancurkan potensi tersebut," ujar dia.
Ia mengingatkan bahwa mitos SDA Indonesia tidak akan habis adalah keliru.
Menurutnya, cadangan batu bara diperkirakan habis dalam 39 tahun, minyak bumi dalam 11 tahun, dan gas alam hanya tersisa untuk delapan tahun ke depan.
Ridho bahkan melakukan perhitungan dalam skenario ideal, jika seluruh laba bersih SDA masuk ke APBN, negara bisa memperoleh Rp1.800 triliun per tahun.
Nilai ini setara dengan 65 persen dari total APBN 2025, sementara realisasi saat ini yang hanya lebih kurang 20 persen.
"Jika SDA dikelola oleh negara sepenuhnya, potensi APBN bisa naik tiga kali lipat," tandasnya.
Sebelumnya Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais menegaskan perlunya langkah tegas dari Presiden Prabowo setelah satu tahun pemerintahannya berjalan ini.
"Setelah satu tahun memimpin Bangsa Indonesia, sudah saatnya Presiden memulai memangkas kekuatan-kekuatan politik yang tidak ingin melihat bangsa dan negara Indonesia melakukan perbuatan-perbuatan yang positif, produktif, dan konstruktif buat masa depan yang lebih cerah dan menjanjikan," kata Amien.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Bidik Peningkatan Kunjungan Wisatawan Mancanegara, Pemkot Jogja Dorong Tambahan Direct Flight
-
Usai Viral Sebut Jokowi Bukan Alumni, Layanan LISA AI UGM Tak Bisa Digunakan
-
Gudeg Legend di Jogja Sediakan Makanan Gratis, Sajikan Menu Nusantara untuk Perantau Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
UGM Buka Peluang Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera