- Bahan pokok di Jogja mengalami kenaikan harga imbas MBG
- Harga telur naik drastis, tapi harga beras diklaim masih stabil
- Pemerintah melakukan pengawasan dan pemantaun harga untuk menekan laju inflasi
SuaraJogja.id - Kenaikan harga sejumlah bahan pokok belakangan ini kembali terjadi saat ini di Yogyakarta.
Para pedagang mengeluh kenaikan harga salah satunya sebagai imbas program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang memicu peningkatan permintaan bahan pangan, sehingga mendorong naiknya harga di pasaran.
Kepala Disperindag DIY, Yuna Pancawati, mengakui program MBG memberi dampak terhadap naiknya permintaan bahan pokok.
Contohnya telur yang saat ini mengalami lonjakan akibat permintaan dari penyedia program MBG di berbagai wilayah yang mendorong harga naik di tingkat distributor.
Untuk mengantisipasi gejolak harga dan menjaga stabilitas pasokan, Tim Satgas Gabungan Pengendalian Harga Beras DIY yang terdiri atas Polda DIY, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), serta Dinas Pertanian menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional, Jumat (24/10/2025).
"Namun secara umum, untuk beras kondisinya masih terkendali," papar Yuna disela sidak di Pasar Kranggan, Yogyakarta.
Ia menjelaskan, berdasarkan pemantauan mingguan, ketersediaan beras di wilayah Yogyakarta saat ini masih surplus.
Sehingga stok beras di DIY, termasuk untuk MBG diklaim masih aman.
"Setiap hari Senin kami melakukan pembaruan data. Hasilnya, hingga pekan ini posisi kita masih surplus. Artinya, ketersediaan beras lebih dari cukup untuk kebutuhan masyarakat," jelasnya.
Baca Juga: Terjadi Lagi, Ratusan Siswa di Sleman Diare dan Pusing Massal setelah Santap MBG
Disperindag bersama Bulog juga memastikan pasokan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tetap lancar.
Di beberapa toko dan pasar, stok SPHP masih tersedia dalam jumlah memadai.
Salah satunya di Pasar Kranggan yang tercatat memiliki lebih dari 100 pack beras Bulog siap jual.
Menurut Yuna, langkah-langkah pengendalian yang dilakukan pemerintah daerah bersama Satgas gabungan diharapkan dapat menahan laju inflasi pangan yang berpotensi meningkat akibat program nasional seperti MBG.
"Pengawasan akan terus kami lakukan untuk menjaga keseimbangan pasar,” tegasnya.
Sementara Kasubdit I Inprodag Ditreskrims Polda DIY, AKBP Cahyo Wicaksono mengungkapkan tim satgas memeriksa harga, kualitas, serta ketersediaan beras di lapak-lapak pedagang guna memastikan tidak terjadi lonjakan di luar ketentuan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
Terkini
-
Lika-liku Jembatan Kewek yang Rawan Roboh, Larangan Bus, dan Kemacetan hingga Stasiun Tugu
-
Kiai-Nyai Muda NU Dorong Penyelesaian Konflik PBNU Secara Terukur dan Sesuai Aturan
-
Duh! KPK Temukan Akal-akalan Daerah Naikkan Skor Indeks Integritas
-
Porsener-G KukuBima 2025 Berlangsung Sukses, Tinggalkan Jejak Prestasi dan Kebersamaan
-
BRI Rayakan 130 Tahun, Transaksi AgenBRILink Tembus Rp1.440 Triliun