- Keracunan massal terjadi lagi di Sleman
- Korban merupakan para siswa dari tiga sekolah yang ada di Sleman
- Satu orang dirujuk ke RSA UGM mengingat gejala yang diderita kian parah
SuaraJogja.id - Puluhan siswa dari tiga sekolah di wilayah Mlati, Sleman, dilarikan ke Puskesmas Mlati 1 setelah mengalami gejala keracunan usai diduga menyantap makan bergizi gratis (MBG).
Satu siswa bahkan harus dirujuk ke Rumah Sakit Akadamik (RSA) UGM.
Adapun kasus disebut melibatkan siswa dari tiga sekolah, yakni MAN 3 Yogyakarta (Mayoga) di Sleman, SMP Negeri 2 Mlati, dan SD Jombor Lor.
Kepala Puskesmas Mlati 1, Isah Listiyani, mengatakan laporan pertama soal gejala keracunan itu diterima sekitar pukul 09.00 WIB.
"Kalau dari informasi, ini tadi sekitar jam 9 informasi dari guru SMP Mlati 2 ada siswa yang diduga [keracunan] karena mengonsumsi MBG kemarin," kata Isah saat ditemui di puskesmas, Jumat (24/10/2025).
Disampaikan Isah, jumlah siswa yang datang berobat terus bertambah sejak pagi. Tercatat setidaknya ada 84 siswa bergejala keracunan yang datang ke Puskesmas Mlati I.
"Hari ini tadi di awal ada 50-an [siswa], tadi ada yang mengeluh sakit perut, mual, mules. Terus kemudian berangsur kemudian datang dari SMP 2 [Mlati] kemudian MAN, kemudian SD Jombor," ungkapnya.
Pihak puskesmas langsung melakukan langkah penanganan awal bagi para siswa yang datang. Adapun, kata Isa, sebagian besar hanya menjalani perawatan jalan.
"Sekitar 84-an lah [siswa yang datang] yang ke Puskesmas, kita harus cek lagi ya. [Kebanyakan] rawat jalan," tuturnya.
Baca Juga: Terjadi Lagi, Ratusan Siswa di Sleman Diare dan Pusing Massal setelah Santap MBG
Isah bilang hanya ada satu siswa yang harus dirujuk ke rumah sakit sebab kondisinya lebih lemah dibanding lainnya.
"Dirujuk satu di RSA UGM, masih lemes," imbuhnya.
Sebagai langkah antisipasi, petugas puskesmas telah mengamankan sampel makanan yang diduga menjadi penyebab.
Setidaknya ada dua sampel menu makanan MBG dari hari kemarin dan hari ini yang diambil.
"Kita sudah mengamankan sampel makanan juga sudah, nanti Dinas Kesehatan yang akan menindaklanjut," ucapnya.
Sementara itu, Koordinator SPPG Mlati, Bagas Kawula, memastikan bahwa program MBG yang dijalankan di tiga sekolah tersebut saat ini masih dalam satu SPPG yang sama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
Terkini
-
Lika-liku Jembatan Kewek yang Rawan Roboh, Larangan Bus, dan Kemacetan hingga Stasiun Tugu
-
Kiai-Nyai Muda NU Dorong Penyelesaian Konflik PBNU Secara Terukur dan Sesuai Aturan
-
Duh! KPK Temukan Akal-akalan Daerah Naikkan Skor Indeks Integritas
-
Porsener-G KukuBima 2025 Berlangsung Sukses, Tinggalkan Jejak Prestasi dan Kebersamaan
-
BRI Rayakan 130 Tahun, Transaksi AgenBRILink Tembus Rp1.440 Triliun