- Pupuk subsidi di pasaran turun harga
- Petani Gunungkidul menyambut baik dengan turunnya harga itu
- Meski begitu, Pemkab Gunungkidul tetap mengawasi distribusi agar tak disalahgunakan
SuaraJogja.id - Pemerintah Pusat resmi menurunkan harga jual pupuk bersubsidi di pasaran. Kebijakan ini disambut positif oleh para petani di Kabupaten Gunungkidul.
Meski demikian, pengawasan distribusi di lapangan tetap harus diperketat agar penyaluran pupuk benar-benar tepat sasaran.
Penurunan harga ini diatur melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1117/Kpts/SR.310/M/10/2025.
Kepala Dinas Pertanian Gunungkidul, Rismiyadi, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima surat keputusan tersebut.
Menurutnya, kebijakan ini menjadi angin segar bagi petani karena harga pupuk kini lebih terjangkau.
"Dengan turunnya harga pupuk, akses petani terhadap kebutuhan pupuk jadi semakin mudah," ujar Rismiyadi dikutip dari Harianjogja.com, Jumat (24/10/2025).
Berdasarkan keputusan terbaru, harga pupuk urea subsidi turun dari Rp2.250 menjadi Rp1.800 per kilogram.
Sementara itu, harga pupuk NPK (Phonska) juga turun dari Rp2.300 menjadi Rp1.840 per kilogram, dan pupuk organik dari Rp800 menjadi Rp640 per kilogram.
Penurunan Harga Diharapkan Tingkatkan Penyerapan Pupuk Bersubsidi
Baca Juga: Makan Bergizi Gratis Gunungkidul Terancam? Dapur SPPG Banyak yang Belum Bersertifikat
Rismiyadi menjelaskan bahwa turunnya harga pupuk bersubsidi diharapkan mampu meningkatkan penyerapan pupuk di kalangan petani.
Namun, ia menegaskan pentingnya pengawasan agar tidak terjadi penyimpangan atau kelangkaan di pasaran.
Langkah konkret yang dilakukan Dinas Pertanian adalah menginstruksikan petugas lapangan untuk memantau langsung distribusi pupuk bersubsidi.
Upaya ini bertujuan memastikan kuota yang diberikan pemerintah benar-benar sampai ke tangan petani yang berhak.
"Kami berkomitmen menjaga penyaluran tetap tepat sasaran. Petani juga diimbau tidak menimbun atau memperjualbelikan pupuk subsidi karena kuota ini diberikan untuk mendukung produktivitas pertanian," tegasnya.
Petani Gunungkidul Apresiasi Kebijakan Penurunan Harga
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
Terkini
-
Petani Gunungkidul Sumringah, Pupuk Subsidi Lebih Murah, Pemkab Tetap Lakukan Pengawasan
-
Makan Bergizi Gratis Bikin Harga Bahan Pokok di Yogyakarta Meroket? Ini Kata Disperindag
-
Sampah Jadi Berkah: Bantul Manfaatkan APBKal untuk Revolusi Biopori di Rumah Warga
-
Persela Tanpa Vizcarra & Bustos: PSS Sleman Diuntungkan? Ini Kata Sang Pelatih
-
Tak Hanya Siswa, Guru SMP Ikut Keracunan Makan Bergizi Gratis di Sleman, Ternyata Ini Alasannya