- Mahfud MD buka-bukaan soal komite reformasi polri
- Meski namanya muncul, Mahfud MD masih berpikir untuk bergabung
- Mahfud MD juga berbicara soal dugaan korupsi kereta cepat Whoosh
Presiden memerlukan waktu untuk mempertimbangkan berbagai aspek sebelum menetapkan bentuk dan susunan komite tersebut.
Karenanya mantan calon wakil presiden itu mempersilahkan Prabowo untuk mengolah banyak aspek.
Dengan demikian keputusan terbaik bisa diambil nantinya.
"Karena saya tahu tidak mudah pertimbangannya. Jadi biar Presiden mengolah dengan sebaik-baiknya. Apapun nanti hasilnya, ya kita tunggu saja dari Presiden," paparnya.
Sementara terkait pernyataan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dugaan kasus atau penggelembungan anggaran dalam proyek kereta cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh, Mahfud menegaskan dirinya siap jika sewaktu-waktu dipanggil KPK untuk memberikan keterangan.
Namun dia menolak jika diminta untuk membuat laporan resmi terkait kasus tersebut.
Sebab kewajiban untuk melapor bukan berada di tangan masyarakat atau individu yang sekadar menyampaikan pandangan publik.
Apalagi isu dugaan mark up proyek kereta cepat sudah lebih dulu beredar luas di masyarakat sebelum ia menyinggungnya dalam kanal YouTube pribadinya pada 14 Oktober 2025.
"Kalau dipanggil, saya akan datang. Kalau saya disuruh lapor, ngapain. Buang-buang waktu juga, wong yang saya laporkan [di YouTube] itu KPK udah tahu, karena sebelum saya ngomong udah ramai duluan kan. Saya cuma ngomong karena udah ramai aja," sebut dia.
Baca Juga: Terungkap di Depan Tokoh Nasional, Sultan HB X Sentil Etika Pejabat dan Masa Depan Demokrasi
Mahfud menyarankan agar KPK memanggil pihak-pihak yang sebelumnya telah menyampaikan data dan dugaan mengenai kasus tersebut.
"Mestinya KPK manggil orang yang ngomong sebelumnya [soal Whoosh], itu kan banyak banget dan punya data, dan pelaku kebijakan," ujarnya.
Sebelumnya, Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyampaikan lembaga antirasuah akan bertindak proaktif menindaklanjuti aduan masyarakat terkait dugaan tindak pidana korupsi proyek kereta cepat Jakarta–Bandung.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
5 Rekomendasi Rental Mobil di Yogyakarta untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Sororti Gajah Bantu Bersihkan Sisa Bencana, Guru Besar UGM Sebut Berisiko pada Kesehatan Satwa
-
Batik Malessa Mendapatkan Pendampingan dari BRI untuk Pembekalan Bisnis dan Siap Ekspor
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas