- Kasus keracunan yang diduga setelah siswa menyantap MBG lagi-lagi terjadi di Sleman
- Bupati Harda Kiswaya mengaku tak bisa memberikan sanksi
- SPPG diminta lebih peduli dan menjaga betul kualitas menu yang akan dibagikan
SuaraJogja.id - Bupati Sleman, Harda Kiswaya, angkat bicara soal kasus keracunan massal yang kembali diduga berasal dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Adapun kasus tersebut melibatkan siswa dari tiga sekolah, yakni MAN 3 Yogyakarta (Mayoga) di Sleman, SMP Negeri 2 Mlati, dan SD Jombor Lor.
Puluhan siswa dari tiga sekolah itu bahkan sempat dilarikan ke Puskesmas Mlati 1 usai mengalami gejala keracunan usai diduga menyantap menu MBG yang sama.
Harda menegaskan, kasus keracunan yang kembali berulang ini harus menjadi bahan introspeksi bagi seluruh pihak yang terlibat dalam pengelolaan program.
"Jadi ada berita keracunan itu harusnya para pengelola makan bergizi [gratis] itu introspeksi, oh iya, mudah-mudahan nggonku ojo nanti, ojo nganti, ojo nganti [jangan sampai]. Sehingga kontrol terus ditingkatkan," kata Harda saat dihubungi, Senin (27/10/2025).
Apalagi kemudian di satu sisi, Harda bilang, pemerintah daerah tidak memiliki kewenangan langsung untuk menjatuhkan sanksi kepada pihak penyelenggara MBG maupun SPPG di wilayahnya.
Namun, Pemkab Sleman mendorong agar pihak berwenang menindaklanjuti kasus ini secara serius.
"Aku sudah sering ngomong berkaitan dengan ini [kasus keracunan] harus ada punishment dan sebagainya tapi itu kan bukan wewenangnya pemda, kan nggak bisa melakukan aktivitas apapun," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa fokus utama pemerintah saat ini adalah memastikan kondisi para siswa dan guru yang mengalami gejala keracunan segera pulih.
Baca Juga: Tangisan Subuh di Ngemplak: Warga Temukan Bayi Ditinggalkan di Kardus
"Kami hanya berusaha bagaimana yang kena keracunan itu harus segera sembuh, biar segera sekolah lagi," tandasnya.
Diakui Harda belum ada koordinasi langsung dengan pihak penyelenggara program terkait langkah lanjutan usai beberapa kali insiden tersebut.
Meski demikian, Pemkab Sleman tetap mendukung kebijakan pemerintah pusat dalam pelaksanaan program MBG.
Ia menekankan pentingnya kewaspadaan dan pengawasan ketat.
"Kami karena mendukung pemerintah pusat, kalau ada risiko semacam itu ya kami segera lakukan langkah-langkah dan kami secara kelembagaan mengimbau mbok yo podo sing hati-hati betul, karena efeknya sekarang itu pada takut loh makan [MBG]," ujarnya.
Harda memastikan seluruh biaya pengobatan siswa maupun guru yang terdampak ditanggung oleh pemerintah daerah seperti yang sudah-sudah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Harga Minyak Goreng Naik di Yogyakarta: Pemerintah Ambil Tindakan
-
Miris, Mahasiswa Jadi Penyebab? Dinsos DIY Beberkan Fakta di Balik Kasus Pembuangan Bayi di Sleman
-
UMKM Yogyakarta, Jangan Sampai Salah Data! Pemerintah Lakukan Pembaruan Besar-besaran
-
Guru dan Siswa SMPN 2 Mlati Pulih Usai Keracunan MBG, Program Dihentikan Sementara
-
MBG Sleman Kembali Makan Korban: Ratusan Siswa Keracunan, Bupati Desak Tindakan Tegas