Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 27 Oktober 2025 | 20:11 WIB
Sejumlah siswa yang mengalami gejala keracunan diduga dari menu MBG di Puskesmas Mlati I, Sleman, Jumat (24/10/2025). [Hiskia/Suarajogja]
Baca 10 detik
  • Kasus keracunan MBG di Sleman menjadi sorotan publik
  • Dua guru yang sebelumnya mengalami gajala keracunan sudah pulih
  • Semua pasien sudah kembali pulih dan program MBG di SMPN 2 Mlati berhenti dahulu

SuaraJogja.id - Sejumlah siswa dan guru SMP Negeri 2 Mlati yang sempat merasakan gejala keracunan usai diduga menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) telah pulih.

Saat ini kegiatan belajar mengajar di sekolah sudah kembali normal.

Diketahui sebelumnya kasus keracunan itu mulai dirasakan oleh para siswa dan guru pada Jumat (24/10/2025) kemarin.

Para siswa dan guru di SMPN 2 Mlati menjadi salah satu dari tiga sekolah yang terdampak.

Puluhan siswa dari tiga sekolah itu bahkan sempat dilarikan ke Puskesmas Mlati 1 usai mengalami gejala keracunan usai diduga menyantap menu MBG yang sama.

"Alhamdulillah semuanya sudah aman terkendali, sehat semua [guru dan siswa]," kata Kepala SMPN 2 Mlati, Isnan Abadi, saat dihubungi, Senin (27/10/2025).

Sebelumnya selain para siswa, ada setidaknya tujuh orang yang terdiri dari guru dan TU sekolah mengalami gejala keracunan.

Namun semuanya kini telah membaik dan beraktivitas seperti biasa.

"Sudah semuanya, sehat semuanya. Normal semuanya, guru dan TU ada tujuh orang," ujarnya.

Baca Juga: Dari Barista Jadi Dukuh: Kisah Sito Apri Memimpin Kampungnya di Usia 20 Tahun

Satu siswa yang sempat dirujuk ke RSA UGM untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut pun sudah kembali sehat.

Siswa tersebut langsung diperbolehkan pulang pada Jumat sore kemarin, tidak lama setelah dirujuk.

Ditanya terkait program MBG yang diterima sekolah, Isnan bilang bahwa untuk per hari ini dihentikan sementara.

Ia tak bisa memastikan hingga kapan program itu akan dihentikan.

"Untuk hari ini dihentikan masih menunggu kebijakan dari yang pejabat yang berwenang. Kita ikut. Dari hari ini [dihentikan], Jumat-nya sudah ke sekolah tapi ditarik lagi karena ada kejadian [keracunan] balik lagi, tidak diturunkan. Mulai hari ini tidak ada dulu," ungkapnya.

Sebagai pengganti, pihak sekolah kembali mengimbau kepada para siswa untuk membawa bekal masing-masing dari rumah.

Load More