- Kasus pembuangan bayi di Sleman mendapat perhatian publik
- Dalam 2 hari berturut-turut ditemukan bayi hidup di wilayah Sleman
- Dinsos DIY melakukan penanganan terutama terhadap mahasiswa
SuaraJogja.id - Dinas Sosial (Dinsos) DIY memastikan bergerak cepat menangani dua kasus pembuangan bayi yang terjadi di Kabupaten Sleman dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Dinsos DIY, Endang Patmintarsih, menyampaikan bahwa setiap bayi yang ditemukan akan segera mendapatkan perlindungan sosial dan perawatan medis dengan berkoordinasi bersama pihak kepolisian.
"Bayi itu adalah aset bangsa yang harus dilindungi dan dijaga," tegas Endang dikutip Senin (27/10/2025).
Dua Kasus Ditemukan Beruntun di Sleman
Kasus pertama terjadi pada Sabtu (25/10/2025), ketika warga Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, menemukan bayi perempuan di dalam boks styrofoam putih berisi perlengkapan bayi.
Sehari kemudian, Minggu (26/10/2025), warga Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, menemukan bayi laki-laki di dalam kardus yang diletakkan di teras rumah.
Kedua bayi tersebut kini dalam kondisi sehat dan telah mendapat perawatan medis di rumah sakit setempat.
Prosedur Penanganan Kasus Pembuangan Bayi
Endang menjelaskan bahwa penanganan kasus selalu diawali dari laporan masyarakat kepada kepolisian, sebelum diteruskan ke Dinas Sosial kabupaten atau kota.
Langkah ini penting agar proses hukum dan perlindungan anak berjalan sesuai prosedur.
Baca Juga: MBG Sleman Kembali Makan Korban: Ratusan Siswa Keracunan, Bupati Desak Tindakan Tegas
"Setelah laporan masuk ke polisi, baru diteruskan ke Dinas Sosial agar bayi segera mendapat perlindungan. Laporan selanjutnya diteruskan ke tingkat provinsi," jelasnya.
Masyarakat diimbau untuk tidak mengambil tindakan sendiri ketika menemukan bayi terlantar.
Sebaliknya, laporan harus segera disampaikan ke polsek, polres, atau Dinsos terdekat agar bisa segera ditangani.
Dinsos DIY Perkuat Sosialisasi Pencegahan
Selain menangani kasus, Dinsos DIY juga aktif melakukan sosialisasi pencegahan pembuangan bayi bersama perangkat desa, lembaga sosial, dan instansi pendidikan.
Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat agar tidak melakukan tindakan penelantaran bayi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Kecelakaan Lalu Lintas Masih Tinggi, Kasus Narkoba Naik, Ini Kondisi Keamanan Sleman 2025
-
BRI 130 Tahun: Dari Pandangan Visioner Raden Bei Aria Wirjaatmadja, ke Holding Ultra Mikro
-
2 Juta Wisatawan Diprediksi Banjiri Kota Yogyakarta, Kridosono Disiapkan Jadi Opsi Parkir Darurat
-
Wali Kota Jogja Ungkap Rahasia Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga, Mas JOS Jadi Solusi
-
Menjaga Api Kerakyatan di Tengah Pengetatan Fiskal, Alumni UGM Konsolidasi untuk Indonesia Emas