- Cuaca di DIY akan terjadi ekstrem beberapa hari ke depan
- Hal itu diakibatkan oleh adanya tekanan rendah yang terbentuk di wilayah utara Indonesia
- Warga diminta lebih waspada
SuaraJogja.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengimbau masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan masih akan berlangsung beberapa hari ke depan.
Wilayah Kabupaten Sleman dan Gunungkidul disebut cukup rawan dilanda cuaca ekstrem.
"Hari ini dan besok masih ada potensi cuaca ekstrem," kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Warjono, Kamis (30/10/2025).
Adapun hampir seluruh wilayah di DIY berpotensi terdampak cuaca ekstrem.
Misalnya saja potensi cuaca ekstrem di Kabupaten Sleman hari ini yang diperkirakan akan dimulai dari sekitar wilayah Turi.
"Ada potensi cuaca ekstrem di Sleman, tentunya di wilayah dari Turi ke bawah, yang perlu diwaspadai, karena biasanya muncul di sana kemudian bergerak ke bawah menuju perkotaan," tuturnya.
Kondisi ini membuat hampir seluruh wilayah Sleman berstatus siaga atau berwarna kuning dalam peta prakiraan cuaca BMKG.
Selain Sleman, BMKG juga memantau peningkatan potensi hujan lebat disertai angin kencang di wilayah utara Gunungkidul, terutama di Kecamatan Patuk dan Semin.
"Besok hari juga ada di Sleman dan Gunungkidul, di wilayah utara Gunungkidul, artinya dari Semin-Patuk itu yang mesti diwaspadai," imbuhnya
Baca Juga: Yogyakarta Siaga Bencana, Cuaca Ekstrem Mengintai, BPBD Siapkan Langkah Darurat
Menurutnya, cuaca ekstrem tersebut disebabkan oleh adanya tekanan rendah yang terbentuk di wilayah utara Indonesia.
Meski diprediksi akan mulai berkurang dalam waktu dekat, fenomena ini masih berpotensi memunculkan siklon tropis baru di wilayah selatan Jawa.
Warjono menambahkan, pusaran angin dengan tekanan rendah sudah mulai terdeteksi di barat Enggano, Bengkulu, dan diperkirakan bergerak ke arah timur menuju Pulau Jawa.
Tak hanya cuaca ekstrem, BMKG juga mengingatkan risiko bencana turunan seperti banjir dan longsor di beberapa titik rawan.
Warjono mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah ke selokan atau sungai, serta menghindari aktivitas di daerah perbukitan yang berpotensi longsor.
Ia menyebut, wilayah-wilayah perumahan di Kulon Progo dan kawasan wisata di Sleman termasuk daerah yang perlu mendapat perhatian lebih terkait dengan bencana tanah longsor.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Bantul Rombak Pejabat Tinggi! Ini Alasan dan Janji Bupati Soal Pelayanan Publik
-
Strategi Jitu Jogja Dongkrak Wisata Saat Sepi Pengunjung, Ini Rahasianya
-
Setahun Prabowo-Gibran: Kedaulatan Energi Nol Besar! Pengamat: Kebijakan Setengah Hati
-
DANA Kaget Gratis untuk Warga Jogja, Jangan Sampai Ketinggalan, Ini 3 Link Aktifnya
-
DIY Siaga, BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem dan Bencana Susulan Mengintai