- Sebanyak 8 dapur SPPG ditutup setelah kasus keracunan terjadi di Jogja
- Penutupan dilakukan hingga ada hasil uji laboratorium dari menu makanan yang dituding jadi dugaan keracunan
- Satgas MBG diterjunkan untuk menanggulangi kasus keracunan dan respon cepat
SuaraJogja.id - Sebanyak delapan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) ditutup pasca keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Penutupan SPPG dilakukan sejak September 2025 karena terindikasi mengalami isu keamanan pangan.
"Data dari Korwil SPPG DIY ada 8 SPPG yang ditutup operasionalnya," ujar Sekda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti saat dikonfirmasi, Jumat (7/11/2025).
Menurut Made, surat pemberhentian operasional sementara sudah diterbitkan sembari menunggu proses investigasi serta hasil uji laboratorium oleh BBPOM dan Dinas Kesehatan Selain itu pemenuhan standar yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Dari delapan SPPG tersebut, tiga diantaranya saat ini sudah bisa beroperasi.
Tiga SPPG seperti SPPG Bantul Pandak, SPPG Sleman Gamping Nogotirto dan SPPG Gunungkidul Wonosari Siraman telah dinyatakan memenuhi standar dan dicabut pemberhentiannya.
"Tiga SPPG itu sudah beroperasional kembali. Setelah memenuhi SOP dan dinyatakan layak operasional kembali oleh BGN," ungkapnya.
Made menambahkan, pasca dilibatkan dalam penyelenggaraan program MBG, Pemda DIY bersama kabupaten/kota pun membentuk Satgas MBG sejak 27 Oktober 2025 lalu meski keracunan massal MBG di DIY belum menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).
Sebab saat ini ada sebanyak 250 SPPG yang mengelola program MBG di DIY.
Baca Juga: Buntut Keracunan Siswa, Pemkab Bantul Panggil Seluruh SPPG Cegah Insiden Serupa
Di Sleman, dari 89 SPPG, 68 diantaranya sudah beroperasi, Bantul ada 66 SPPG dan 66 diantaranya telah berjalan.
Sedangkan di Kulon Progo, dari 33 SPPG, sebanyak 24 di antaranya beroperasi.
Di Gunungkidul tercatat 44 SPPG, 27 di antaranya beroperasi.
Sedangkan di Kota Yogyakarta, ada 18 SPPG, 13 di antaranya baru beroperasi.
"Daerah memang wajib membentuk satgas meski belum dinyatakan KLB," tandasnya.
Selain penutupan SPPG yang bermasalah, lanjut Made, Pemda DIY berupaya menjamin keamanan dan higienitas MBG.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
7 Wisata Populer di Bantul yang Cocok Dikunjungi saat Libur Natal dan Tahun Baru 2025
-
Pencarian 3 Pendaki Ilegal Gunung Merapi Berakhir, Satu Ditemukan Meninggal Dunia
-
Jadwal PSIM Yogyakarta vs PSBS Biak Resmi Alami Perubahan, Maju Satu Hari
-
Pastikan Keamanan Ibadah Natal 2025, Polda DIY Sterilisasi Puluhan Gereja
-
Tak Ada Larangan Kembang Api di Jogja, Masyarakat Diminta Rayakan Tahun Baru dengan Bijak