- Startup Mpasi Bayi Sehat (MBS) meraih Juara 2 di Jogja Creative Start-Up Festival (JCSF) 2025 berkat ekosistem digital yang dibangunnya.
- MBS didirikan oleh Ibenk Hafiz Miraza karena kesulitan mencari literasi MPASI terpercaya, lalu berkembang menyediakan edukasi dan konsultasi profesional.
- Inovasi MBS mencakup penyediaan *meal plan* gizi spesifik yang disusun bersama ahli gizi dan dokter spesialis anak untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Salah saty dewan juri di Jogja Creative Start-Up Festival (JCSF) 2025, Muhammad Rizky Pratama, mengakui bahwa ide bisnis dari MBS itu sangat unik. Tidak hanya pada bisnis sana tapi juga bagaimana membangun komunitas itu sendiri.
"Ini secara bisnis unik banget. Jadi yang menarik di sini adalah bukan hanya sebatas bisnisnya tapi dia bisa membentuk ekosistemnya, komunitasmya. Sehingga mpasi-mpasi ini, ibu-ibu muda yang punya anak-anak kecil itu akan bergabung di situ," kata Rizky.
Selain itu, keterlibatan ahli gizi pun menjadi hal yang penting dipertimbangan dalam bisnis ini.
"Paling menarik dari juara 2 ini adalah kateringnya. Dia mempersiapkan untuk benar-benar yang diapprove sama ahli gizi sehingga pas sama mpasi," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dinperkop UKM) Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto Raharjo, menilai keberhasilan MBS dan peserta lainnya di JCSF menjadi bukti bahwa Yogyakarta memiliki potensi besar di bidang ekonomi kreatif.
Ia menegaskan, festival ini bukan ajang mencari pemenang semata, melainkan sarana untuk mendorong startup agar terus berkembang.
"Artinya para startup ini harus bisa berkembang lebih jauh. Dan ini kan dilaksanakan di kota, harus punya impact yang luar biasa," kata Tri.
Tri mengatakan, Pemkot Yogyakarta akan terus menfasilitasi kolaborasi antara pelaku startup dan program inkubasi bisnis, seperti Home Business Camp yang dikelola pemerintah kota.
Upaya ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas produksi dan menjaga kualitas usaha rintisan agar siap bersaing di pasar yang lebih luas.
Baca Juga: Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis di Jogja, 8 Dapur Ditutup, Pemda Bentuk Satgas
"Sehingga setidaknya dengan momentum itu, ini sebagai pijakan utama untuk lebih mengembangkan UMKM-UMKM kota Jogjakarta, utamanya yang wirausaha barunya," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
Terkini
-
Pemkot Yogyakarta Dorong Startup Tembus Investor Lewat Jogja Creative Start-Up Festival 2025
-
Trah Sultan HB II Siap Bawa Kasus Geger Sepehi 1812 ke Mahkamah Internasional
-
Dari Dapur Rumah Jadi Juara Startup: Kisah Keluarga di Jogja Bangun Ekosistem Makan Sehat Bayi
-
Duh! 6.405 Rumah di Sleman Masih Tak Layak Huni
-
2 Pemuda di Sleman Curi Motor demi Ekonomi, Modus Kunci T hingga Gasak Vespa di Tempat Cucian