- Polisi menangkap BS (26) alias Glempo, seorang residivis, setelah menjadi buronan selama setahun terkait penganiayaan di Yogyakarta.
- Peristiwa bermula dari senggolan di tempat karaoke Pasar Kembang, berlanjut pemukulan dengan *knuckle* di warung Burjo pada 7 September 2024.
- Korban mahasiswa berinisial GDP (22) mengalami luka sobek di dahi, dan pelaku terancam Pasal 351 KUHPidana tentang Penganiayaan.
SuaraJogja.id - Buronan sekaligus residivis berinisial BS (26) alias Glempo berhasil ditangkap polisi.
Adapun BS terlibat dalam kasus penganiayaan di tempat karaoke di kawasan Pasar Kembang (Sarkem) Kota Yogyakarta.
BS sudah diburu selama lebih kurang setahun dan sempat namanya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Kapolsek Jetis, Kompol Sumalugi mengungkap bahwa kasus pengaiayaan yang dilakukan Glempo itu terjadi pada 7 September 2024 silam tepatnya di sebuah warung Burjo, Bumijo, Jetis, Kota Jogja.
Korbannya merupakan seorang mahasiswa asal Jogja berinisial GDP (22).
"Kasus ini diawali dari korban dengan saksi kebetulan sedang karaoke salah satu lokasi di area Pasar Kembang. Kemudian secara tidak sengaja korban bersenggolan dengan tersangka," kata Sumalugi saat rilis kasus di Mapolsek Jetis, Senin (10/11/2025).
Berawal dari senggolan itu dan diduga pelaku yang juga terpengaruh minuman beralkohol hingga menyebabkan cekcok serta berujung aksi pemukulan oleh Glempo.
Sebenarnya, disampaikan Sumalugi, keduanya sempat sepakat untuk damai.
Namun, pelaku BS bertindak lain, ia justru membuntuti korban dan temannya ketika pulang.
"Sampai di jalan HOS Cokroaminoto, korban terjatuh. Oleh tersangka, korban diajak berboncengan oleh tersangka. Diajak di TKP di warung Burjo di Bumijo," ungkapnya.
Korban sempat menanyakan soal penyelesaian masalah di tempat karaoke tadi.
Alih-alih duduk bersama, pelaku langsung menghajar korban dengan menggunakan knuckle hingga dahi korban sobek.
"Oleh pelaku korban dipukuli lagi menggunakan knuckle, sehingga mengakibatkan luka di dahi," tandasnya.
Merasa dirugikan korban melakukan visum dan melapor ke Polsek Jetis.
Polisi sempat kehilangan jejak saat mencari pelaku hingga mencantumkan identitas pelaku dalam DPO.
Berita Terkait
-
Wali Murid SD Nglarang Tolak Relokasi Sebelum Ada Gedung Baru, Pihak Tol Jelaskan Kendala Lahan
-
Tarik Ulur Proyek Strategis Nasional: Wali Murid SD Nglarang Konsisten Tolak Pindah Sebelum Janji Gedung Baru Terpenuhi
-
Soeharto Bukan Pahlawan, Ia Penjahat Kemanusiaan Suara Lantang Jogja Memanggil Tolak Keputusan Istana
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
Terkini
-
Dishub Sleman: Arus Lalu Lintas Libur Natal Masih Ramai Lancar, Rekayasa Belum Diterapkan
-
Lewat AgenBRILink, Ibu Rumah Tangga Ini Bangun Usaha & Ciptakan Lapangan Kerja di Desa
-
Libur Natal 2025: DIY Diserbu Dua Juta Kendaraan, Wisatawan Padati Stasiun dan Titik Masuk Utama
-
SUV Bekas Rp140 Jutaan: 4 Pilihan "Rasa Sultan" Siap Libas Segala Medan di 2026
-
BRI Peduli Tebar Kasih Natal lewat Pembagian 10.500 Paket Sembako