Budi Arista Romadhoni | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 18 Desember 2025 | 11:35 WIB
Ilustrasi Kawasan Malioboro dipadati wisatawan. [Kontributor/Putu Ayu Palupi]
Baca 10 detik
  • Pemkot Yogyakarta melakukan antisipasi lonjakan wisatawan Nataru 2025/2026 dengan fokus pengaturan lalu lintas Malioboro.
  • Malioboro tetap dibuka untuk wisatawan; penutupan kendaraan hanya bersifat situasional jika area terlalu padat pengunjung.
  • Rekayasa lalu lintas termasuk pengalihan kendaraan dari utara dan barat serta penambahan kantong parkir tambahan.

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan saat libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Fokus utama perhatian Pemkot kali ini tertuju pada pengaturan arus lalu lintas dan parkir kendaraan di kawasan Malioboro

Apalagi dalam Nataru kali ini rekayasa lalu lintas menuju Malioboro diberlakukan usai Jembatan Kewek ditutup untuk perbaikan.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengatakan akses menuju Malioboro menjadi persoalan utama yang harus dikelola dengan cermat agar tidak memicu kemacetan parah.

Meski dilakukan penutupan Jembatan Kewek, Pemkot memastikan Malioboro tidak akan ditutup selama libur Nataru. 

"Kami sudah memutuskan bahwa kami tidak akan menutup Malioboro. Jadi tidak ada uji coba full pedestrian Malioboro di Nataru ini sehingga Malioboro akan tetap berjalan seperti biasa," kata Hasto kepada awak media, Rabu (17/12/2025).

Namun demikian, penutupan kendaraan bersifat situasional tetap dimungkinkan pada malam hari pergantian tahun. Langkah ini akan diambil apabila kondisi Malioboro sudah terlalu padat oleh pengunjung.

"Kecuali pada malam hari H tanggal 1 itu kami akan melihat situasional, tentunya nanti apakah jam 20.00 atau jam 21.00 akan kita tutup untuk kendaraan ketika Malioboro sudah penuh pengunjung masyarakat," ucapnya.

"Menutupnya bukan karena kebijakan menutup Malioboro, tetapi karena sudah penuh. Sehingga orang bisa masuk tapi kendaraan tidak bisa masuk," tambahnya.

Baca Juga: 5 Juta Wisatawan Diprediksi Masuk Jogja Saat Nataru, Titik Rawan Kecelakaan Perlu Diwaspadai

Dalam skema pengaturan lalu lintas, Pemkot Yogyakarta bersama kepolisian mengatur akses kendaraan dari arah utara dan barat agar tidak menumpuk di satu titik. 

Kendaraan menuju Malioboro dari arah utara akan difokuskan masuk melalui Jalan Mataram. Sementara kendaraan dari arah Jalan Mangkubumi diarahkan memutar terlebih dahulu melalui Kridosono.

Untuk mengantisipasi lonjakan parkir, Hasto bilang telah menyiapkan sejumlah kantong parkir tambahan. Kantong parkir itu ada di Menara Kopi serta Kridosono dengan berkolaborasi dengan pihak swasta.

Kemudian area parkir di Jalan Mangkubumi akan difungsikan khusus kendaraan kecil. Sementara bus diarahkan ke lokasi tertentu sesuai ketentuan.

"Kridosono kita utamakan untuk mobil-mobil kecil sehingga bus muter Kridosono langsung ke Menara Kopi," ujarnya.

Tak hanya itu, Pemkot juga menambah ruang parkir baru di sejumlah titik strategis untuk menekan potensi overload. Area SMP Negeri 3 Yogyakarta akan difungsikan sebagai kantong parkir tambahan.

Load More