Agatha Vidya Nariswari | Gagah Radhitya Widiaseno
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:15 WIB
Jogja Hanyengkuyung Sumatra (Ist)
Baca 10 detik
  • Konser amal Jogja Hanyengkuyung Sumatra digelar 23 Desember 2025 di Stadion Maguwoharjo.
  • Puluhan musisi top seperti Kunto Aji, Shaggydog, dan Letto tampil sukarela tanpa bayaran.
  • Tiket donasi mulai Rp50.000 disalurkan penuh untuk korban bencana via Masjid Jogokariyan.

Para musisi sadar bahwa kerja bakti ini mungkin menyisakan kekurangan teknis, namun niat tulus "nyengkuyung" adalah hal yang paling utama.

Line Up Musisi dan Cara Beli Tiket

Penasaran siapa saja yang akan memeriahkan panggung amal ini?

Berikut adalah daftar penampil dan informasi penting yang wajib Anda ketahui:

  • Musisi Papan Atas: Kunto Aji, Letto, Shaggydog, Jikustik, Rebellion Rose, dan Bravesboy.
  • Musisi Lokal Hits: Jumbrong, Neatmombiling, Wawes, YKHC, Korekkayu, Jahanam, dan Terbang Gula.
  • Siraman Rohani: Umbul donga (doa bersama) akan dipimpin langsung oleh Ustadz Salim A. Fillah.
  • Harga Tiket Donasi: Mulai dari Rp50.000 (Lima Puluh Ribu Rupiah).
  • Cara Pembelian: Tiket dapat dibeli secara online melalui platform Artatix.
  • Donasi Korporasi: Tersedia kanal khusus bagi institusi atau perusahaan yang ingin terlibat langsung.

Pesan Menohok dari Para Musisi

Konser ini membawa pesan moral yang sangat dalam bagi para penontonnya.

Adi Supraba, Manager Rebellion Rose, mengingatkan bahwa kebersamaan adalah kekuatan utama untuk memulihkan harapan.

Sementara itu, Patub dari Letto memberikan pernyataan yang cukup menggelitik namun bermakna dalam.

"Namanya juga Jogja Hanyengkuyung Sumatra. Jadi jangan datang dengan niat menonton konser, tapi dengan niat berbagi."

Baca Juga: BRI Gerak Cepat Tangani Dampak Banjir Sumatra Lewat BRI Peduli

Ia menambahkan pesan yang mengajak penonton untuk maksimal dalam berdonasi.

"Kalau bawa uang sedikit, lebih baik tidak usah masuk. Kalau bawa banyak, barokah—nonton sambil berbagi rasa," ujarnya.

Senada dengan itu, Icha Jikustik menekankan bahwa panggung ini bukan ajang pamer aksi.

"Musik adalah bahasa empati kami. Dari panggung ini, musisi Jogja bersatu bukan untuk bersinar sendiri, melainkan untuk mengirimkan doa, kepedulian, dan solidaritas," ungkap Icha.

Kunto Aji pun turut menyuarakan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa ini.

"Lewat nada, suara, dan kehadiran, para pelaku event dan musisi Jogja memilih berjalan bersama," kata pelantun lagu Rehat tersebut.

Load More