Di Hadapan Amien Rais, Prabowo Gebrak-gebrak Meja

Tentara dan polisi adik-adikku, jangan mau dijadikan alat pro-asing. Kalian ini adalah tentara rakyat, benar kan? kata Prabowo sembari menggebrak-gebrak meja

Reza Gunadha
Selasa, 09 April 2019 | 07:15 WIB
Di Hadapan Amien Rais, Prabowo Gebrak-gebrak Meja
Kampanye Prabowo Subianto di Stadion Kridosono, Kota Jogja, Senin (8/4/2019). [Harian Jogja/Desi Suryanto]

SuaraJogja.id - Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto sempat menggebrak-gembrak meja podium, saat berorasi di Stadion Kridosono, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (8/4/2019).

Prabowo tampak emosional sehingga menggebrak-gebrak meja podium tatkala menguraikan persoalan ekonomi politik, yang disebutnya dirusak oleh segelintir elite di Jakarta.

“Segelintir elite di Jakarta seenak-enaknya saja merusak negara ini. Mereka itu bajingan-bajingan. Nanti pasti ada yang bertanya, ’Eh Prabowo sebut siapa yang dimaksud itu’. Nanti gue sebut nama lengkap dan alamatnya ya,” tutur Prabowo.

Selanjutnya, ia sempat mengatakan TNI dan Polri harus netral alias tak berpihak pada Pemilu dan Pilpres 2019.

Baca Juga:Refarming Pita Frekuensi Rampung, Kominfo: Layanan 4G Lebih Merata

“Tentara dan polisi adik-adikku, jangan mau dijadikan alat pro-asing. Kalian ini adalah tentara rakyat, benar kan?” kata Prabowo sembari menggebrak-gebrak meja podium.

Seusai Prabowo menggebrak meja podium, sejumlah tim sukses termasuk Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais berdiri dari kursi dan mendekati Prabowo.

Amien Rais dan sejumlah petinggi partai pendukung, memang duduk di kursi sisi belakang podium tempat Prabowo berorasi.

Tak hanya itu, dalam orasinya, Prabowo juga menyampaikan pemerintah kerap mempertentangkan Islam dan nasionalisme. Padahal menurutnya, negara Indonesia bisa berdiri juga atas perjuangan orang Islam.

Ia juga memperingatkan media-media yang meliput, terutama yang berseberangan dengan dirinya.

Baca Juga:Final Piala Presiden, Khofifah Inginkan Perdamaian Bonekmania dan Aremania

Menurutnya, media-media datang bukan untuk meliput, melainkan menunggu dirinya melakukan kesalahan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak