SuaraJogja.id - Fenomena munculnya air yang memancar dari lahan tandus di Padukuhan Widoro Lor, Desa Bendung di Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), ternyata juga terjadi di Dusun bundelan Desa tancep Kecamatan Semin.
Namun, air yang mengalir secara deras tanpa pompa tersebut sebenarnya sudah terjadi sejak pertengahan bulan Juni 2019 yang lalu.
Pemilik lahan Prapto Suwito (75) mengaku tidak menduga jika ada sumber mata air yang alirannya cukup deras tanpa bantuan pompa sedikitpun. Kepada Suara.com, Prapto mengakui peristiwa tersebut terjadi saat berniat membuat sumur bor di sekitar rumahnya, lantaran sumur mereka telah kering.
Dengan meminta bantuan dari tukang pembuat sumur bor, Prapto meminta tukang untuk mengebor lahan mereka untuk mencari sumber air yang baru. Prapto mengakui mengeluarkan uang sekitar Rp 5 juta untuk biaya pengeboran tersebut. Prapto mengaku terkejut, ketika pengeboran mencapai kedalaman 60 meter, tiba-tiba air muncul dengan deras melalui pipa pengeboran tanpa bantuan dari pompa yang telah mereka persiapkan sebelumnya.
Baca Juga:Darurat Kekeringan, Warga Gunungkidul Jual Ternak untuk Beli Air
Karena airnya tak kunjung berhenti maka pasangan suami istri ini berinisiatif memasang pipa apa dengan kedalaman sekitar tiga meter. Pipa yang dipasang pun berukuran cukup besar sekitar empat Dim, mengingat debit air yang keluar juga cukup besar.
"Untuk mengisi air satu ember saja hanya butuh waktu beberapa detik," tutur Prapto, Jumat (23/8/2019).
Sementara itu, istri Prapto, Poniyem mengatakan ketika pertama kali air tersebut mengalir ke permukaan tanah debit airnya memang cukup besar. Kemudian berangsur-angsur mulai mengecil meski saat ini Ini juga masih tergolong cukup deras. Untuk mengisi air penuh ke dalam ember hanya membutuhkan waktu kurang lebih 20 detik.
Sejak peristiwa keluarnya air dengan sendirinya tersebut terdengar oleh warga sekitar tak sedikit dari mereka yang datang ke tempat tersebut untuk mengambil air bersih. Bahkan kini beberapa Tetangga dari pasangan suami istri Prapto Dan poniyem ini juga mendapat aliran air di sumur mereka.
Tak ada biaya yang dibebankan oleh eh pasangan suami istri ini bagi siapa saja yang ingin mengambil air dari lahan mereka. Sebab pasangan suami istri ini menganggap jika air yang keluar tersebut merupakan berkah tersendiri bagi keluarganya dan juga warga sekitar.
Baca Juga:Kekeringan di Gunungkidul, Warga Terpaksa Jual Ternak untuk Beli Air Bersih
"Ndak usah mbayar ini berkah kita semua,"kata Poniyem.
Kontributor : Julianto