SuaraJogja.id - Lebih dari seribu anak berkebutuhan khusus (ABK) meramaikan acara Museum Mendongeng Bersama ABK di Benteng Vredeburg Yogyakarta, Kamis (19/9/2019).
Acara tersebut masuk dalam catatan Museum Rekor Indonesia (MURI) ke 9.167, karena melibatkan sejumlah komunitas dongeng.
Seribuan ABK yang ikut kegiatan mendongeng kali ini berasal dari 47 Sekolah Luar Biasa (SLB) dan Sekolah Inklusi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Mereka merupakan anak-anak dari berbagai ketunaan.
"Meski masuk rekor ke 9.176, kegiatan mendongeng bersama anak berkebutuhan khusus ini baru pertama kali dilakukan,” papar perwakilan MURI Sri Widawati di sela acara.
Baca Juga:Luncurkan Kartu Sakti untuk Penyandang Disabilitas, Ini Harapan Anies
Menurut Sri, teknik mendongeng yang khusus bagi ABK ini diharapkan menjadi program yang berkelanjutan. Sebab, ABK memiliki keistimewaan yang berbeda dari anak-anak lainnya.
Sementara, Kepala Museum Benteng Vredeburg Suharja menjelaskan, kegiatan mendongeng menjadi bagian dari program Museum Mendongeng. Program ini dilaksanakan dalam rangka pelestarian nilai sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
“Karenanya usaha menggiatkan kegiatan mendongeng di kalangan masyarakat, termasuk pada ABK perlu dilakukan terus menerus. Bagi anak berkebutuhan khusus, mendongeng bersama akan membuat anak-anak lebih bisa bersosialisasi,” ungkapnya.
Suharja menambahkan, Museum Mendongeng sengaja digelar bagi generasi muda untuk membangkitkan rasa cinta tanah air di Indonesia. Selain itu, menumbuhkan kesadaran mengenai pentingnya belajar sejarah untuk menuju masyarakat yang berkarakter melalui media mendongeng di museum.
“Juga wujud perhatian museum pada ABK,” katanya.
Baca Juga:Semangat Penyandang Disabilitas Ikuti Pawai Kebudayaan
Kontributor : Putu Ayu Palupi