Kampanye "Say No to Printing", Ratusan Perempuan Berbatik di Selasa Wagen

Dalam rangkaian kegiatan Selasa Wagen itu, mereka mengenakan beragam jenis batik dari berbagai daerah di Indonesia.

Chandra Iswinarno
Rabu, 02 Oktober 2019 | 04:55 WIB
Kampanye "Say No to Printing", Ratusan Perempuan Berbatik di Selasa Wagen
Peserta kampanye "Say No to Printing" dalam rangka peringatan Hari Batik Nasional berjalan di sepanjang kawasan semi pedesterian Malioboro, Yogyakarta, Selasa (1/10/2019) sore. [Suara.com/Putu Ayu P]

SuaraJogja.id - Tiga ratus lebih perempuan dan anggota Paguyuban Pecinta Batik Indonesia (PPBI) Sekar Jagad melakukan kampanye "Say No to Printing" dalam rangka peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober di sepanjang kawasan semi pedesterian Malioboro, Yogyakarta, Selasa (1/10/2019) sore.

Dalam rangkaian kegiatan Selasa Wagen itu, mereka mengenakan beragam jenis batik dari berbagai daerah di Indonesia.

"Ini seruan kami untuk mengedukasi masyarakat agar bangga memakai batik Indonesia," ungkap pengurus PPBI Sekar Jagad, Erni Februaria di sela aksi.

Seruan tersebut, menurut Erni sangat penting di tengah serbuan printing dengan motif batik. Padahal printing yang banyak beredar dan dikenakan masyarakat saat ini bukanlah batik.

Baca Juga:10 Tahun Peringatan Hari Batik Nasional, Sudah Tahu Asal Mulanya?

Tanpa ada kesadaran untuk melestarikan batik yang sebenarnya, baik cap ataupun tulis, dikhawatirkan warisan budaya dunia yang diakui UNESCO akan semakin tergusur. Generasi mendatang pun tidak akan mengenal batik dan cara pembuatannya yang luar biasa.

Karena itu selain karnaval kali ini, paguyuban itu mencoba mengenalkan batik Indonesia kepada para pelajar. Di sejumlah sekolah, mereka mengajarkan peserta didik untuk membuat batik sendiri dan mengenakannya dalam kegiatan sehari-hari.

Tak hanya belajar membatik, anak-anak juga diajarkan untuk mencintai lingkungan. Batik yang mereka buat menggunakan pewarna alam yang ramah lingkungan.

"Batik itu tidak hanya cantik untuk kondangan saja tapi bisa dipadupadakan dalam berbagai kesempatan setiap harinya. Bahkan seragam pun bisa dipadukan dengan beragam jenis batik," katanya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Baca Juga:Lebih Dekat dengan Batik Putri Keraton di Museum Ullen Sentalu Yogyakarta

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak