Warga Duga Sarkem Yogyakarta Kebakaran karena Puntung Rokok atau Kompor

Bukan karena konsleting listrik.

Pebriansyah Ariefana | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 02 Oktober 2019 | 13:51 WIB
Warga Duga Sarkem Yogyakarta Kebakaran karena Puntung Rokok atau Kompor
Kebakaran Sarkem Yogyakarta. (Suara.com/Atta)

SuaraJogja.id - Warga kawasan Pasar Kembang, Yogyakarta menduga kebakaran di kampungnya karena puntung rokok atau juga kompor. Kebakaran itu bersumber dari sebuah gudang kayu milik Hotel Abadi Sarkem.

Bambang, warga setempat bercerita otoritas Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Yogyakarta sebelumnya mengumumkan jika kebakaran dikarenakan konsleting listrik. Namun dia tak yakin itu benar.

"Ya mungkin rokok apa masak, yang jelas bukan korsleting listrik," kata Bambang di Sarkem.

Kawasan Pasar Kembang atau Sarkem di Yogyakarta kebakaran, Rabu (2/10/2019). Kebakaran berasal dari terbakarnya gudang kayu di sana.

Baca Juga:Gudang di Sarkem Kebakaran, Ini Momen Petugas Bahu-Membahu Padamkan Api

Informasi yang didapat di lapangan, kebakaran itu terjadi pukul 10.30 WIB. Kini api sudah dipadamkan.

Kebakaran sempat membuat heboh warga setempat karena lokasi kebakaran ada di tengah pemukiman. Sampai kini belum ada pihak yang berwewenang menjelaskan musabab kebakaran gudang kayu itu hingga tewaskan 1 orang.

Korban tewas kebakaran Sarkem dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta.

Sarkem dikenal sebagai tempat lokalisasi yang berada di Yogyakarta. Tempat ini terleteak di gang-gang sempit di belakang gedung pemerintahan menuju pinggiran rel kereta api barat Stasiun Tugu.

Biasanya para PSK lokal yang berada disini berasal dari daerah Parangkusumo, Parangtritis dan Bantul.

Baca Juga:Sarkem Yogyakarta Kebakaran, 1 Orang Tewas

Sedangkan kebanyakan PSK berasal dari luar Yogyakarta, ada yang berasal dari Temanggung, Semarang, Kudus, Pati, Purwodadi, Rembang, Kendal, Nganjuk, bahkan Jawa Timur dan Kalimantan. Begitu juga dengan induk semang alias mucikarinya, mereka datang dari Kudus, Magelang, Surabaya dan Bandung.

REKOMENDASI

News

Terkini