Galang Dana untuk Ayah, Mahasiswa UGM Ini Cerita Soal Penyumbatan Otak

Kabar tersebut didapat Ferdinand ketika berada di perantauan, Yogyakarta. Ia pun segera memsan tiket pulang untuk menengok ayahnya.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 03 Desember 2019 | 17:23 WIB
Galang Dana untuk Ayah, Mahasiswa UGM Ini Cerita Soal Penyumbatan Otak
Mahasiswa UGM galang dana untuk perawatan ayahnya - (Twitter/@mcfluuey)

SuaraJogja.id - Seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Ferdinand Maycello, tengah dirundung kesusahan. Keluarganya harus mengeluarkan biaya fantastis untuk perawatan Sutopo, sang ayah, yang mengalami penyumbatan otak.

Kisah Ferdinand itu kini banyak mendapat perhatian warganet setelah dibagikan ke Twitter oleh @mcflueey pada Minggu (1/12/2019).

Dalam cuitan pertama utasnya, @mcflueey hanya menuliskan kalimat berhuruf kapital "Twitter please do your magic", yang kini telah mendapat angka retweet di atas 28 ribu.

Di cuitan itu dirinya juga mengunggah foto ayah Ferdinand, yang tampak kesakitan di ranjang rumah sakit, dengan berbagai alat medis yang menempel padanya, serta tagihan RS Grha Kedoya Jakarta Barat, yang mencapai Rp224 juta.

Baca Juga:Panitia Munas Belum Dapat Surat Bamsoet Mundur dari Caketum Golkar

Tak hanya itu, dibagikan pula oleh @mcflueey, curhatan Ferdinand tentang kondisi sang ayah, yang diuraikan melalui kronologi sebuah kejadian pada 8 November 2019.

"Ketika Ayah ingin mandi pagi, tiba-tiba ia merasa sempoyongan dan berteriak minta tolong. Setelah kakak-kakak dan ibu saya bergegas menghampirinya, ayah masih sempat berbicara sedikit, tetapi, tak lama kemudian, ia langsung tidak sadarkan diri," ungkap Ferdinand.

Keluarga Ferdinand pun melarikan sang ayah ke rumah sakit terdekat, yaitu RS Grha Kedoya. Setelah sempat dirawat di IGD, ayah Ferdinand kemudian dipindahkan ke ICU karena kondisinya cukup parah.

Kabar tersebut didapat Ferdinand ketika berada di perantauan, Yogyakarta. Ia pun segera memsan tiket pulang untuk menengok ayahnya.

Mahasiswa UGM galang dana untuk perawatan ayahnya - (Twitter/@mcfluuey)
Mahasiswa UGM galang dana untuk perawatan ayahnya - (Twitter/@mcfluuey)

Setelah mendapat keterangan dari dokter, Ferdinand menjelaskan bahwa mulanya sang ayah didiagnosis mengalami penyumbatan otak, tetapi kemudian berkembang menjadi komplikasi.

Baca Juga:Pilih Jadi Ketua KPK, Komjen Firli Bakal Lepas Jabatan Kabaharkam Polri

"Pada awalnya, beliau hanya didiagnosis mengidap penyakit Stroke Iskemik (penyumbatan di otak). Namun akibat kolesterolnya yang tergolong sebagai high risk, diabetes, serta asam urat yang akhirnya menyebabkan komplikasi sampai ke jantungnya, dokter mewajibkan untuk melakukan pemeriksaan EKG," terang Ferdinand.

Karena Sutopo harus terus dirawat di rumah sakit, kakak-kakak Ferdinand kemudian berhenti bekerja untuk mendampingi ibu merawat ayah mereka.

Di sisi lain, keluarga Sutopo memiliki banyak tanggungan, seperti biaya rumah, listrik, kuliah, dan terutama perawatan Sutopo.

Segala usaha pun dilakukan untuk mendapat bantuan dana, mulai dari asuransi, penggalangan dana dari teman-teman alumni Sutopo, dan sebagainya.

Namun rupanya uang yang terkumpul masih kurang, sehingga Ferdinand akhirnya membuka donasi di KitaBisa.com.

Mahasiswa UGM galang dana untuk perawatan ayahnya - (KitaBisa/Ferdinand Maycello)
Mahasiswa UGM galang dana untuk perawatan ayahnya - (KitaBisa/Ferdinand Maycello)

"Kondisi terkini beliau cukup memprihatinkan. Ia hanya dapat menggerakkan sebagian anggota tubuhnya akibat serangan pasca-stroke. Meskipun telah dipindahkan ke kamar rawat inap, kondisinya belum dapat dikatakan membaik. Bukan hanya itu, beberapa hari terakhir, tampak Ayah sulit bernapas, sehingga diperlukan biaya tindakan lagi untuk pemasangan trakeostomi," jelas Ferdinand.

Dalam situs penggalangan dana, Ferdinand mengungkapkan bahwa keluarganya membutuhkan total biaya Rp200 juta untuk melunasi tagihan rumah sakit.

"Dana tersebut akan digunakan untuk membayar biaya total dari kamar IGD, kamar rawat ICU, sampai kamar rawat inap. Biaya ini sudah termasuk biaya jumlah 37 jenis obat & biaya setiap kunjungan dokter, biaya radiologi, biaya peralatan, biaya tindakan, biaya pemakaian Obat ruangan, biaya kamar," tulis Ferdinand.

Pantauan SuaraJogja.id, hingga Selasa (3/12/2019), donasi yang dibuka mahasiswa Teknik Mesin UGM ini telah terkumpul Rp107 juta dari total Rp200 juta, dengan sisa waktu 80 hari lagi.

Klik di sini untuk berdonasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak