Walhi DIY: Pohon Rawan Tumbang Jangan Cuma Dipetakan

Walhi mengatakan, tumbangnya pohon tak melulu dipengaruhi usia dan besar diameter batang.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 10 Desember 2019 | 13:53 WIB
Walhi DIY: Pohon Rawan Tumbang Jangan Cuma Dipetakan
Dampak angin kencang di DIY, Minggu (8/12/2019) - (dok BNPB/BPBD DIY)

SuaraJogja.id - Pasca-bencana angin kencang di Kabupaten Sleman, DIY, pemerintah setempat berencana melakukan pemetaan kawasan pohon rawan tumbang. Menanggapi itu, Wahana Lingkungan Hidup Daerah Istimewa Yogyakarta (Walhi DIY) mengharapkan program inventarisasi pohon rawan tumbang sebagai program jangka panjang.

Direktur Walhi DIY Halik Sandera mengungkapkan, monitoring dan pengawasan pohon di suatu wilayah harus dilakukan secara rutin.

"Jangan lupa, hasil inventarisasi [pemetaan] itu, di-publish [disampaikan] ke publik, sehingga masyarakat bisa ikut berkontribusi menjaga pohon-pohon di wilayah mereka masing-masing," ungkapnya, kala dihubungi SuaraJogja.id, Selasa (10/12/2019).

Hanya saja ia mengakui, dalam beberapa kasus, kendala bisa muncul dalam penerapan ekspos publik terhadap hasil pemetaan.

Baca Juga:Pesan Khusus Ma'ruf Amin Kepada Penyelenggara Negara Soal Birokrasi Sehat

"Misalnya ada dahan pohon mengganggu yang berada dekat dengan utilitas PLN, itu menjadi tanggung jawab PLN," tutur Halik.

Dengan demikian menurutnya, masyarakat perlu tahu sistem apa yang paling tepat dibangun untuk menyampaikan informasi dengan mudah.

"Misalnya ada potensi pohon tumbang atau kemudian bisa menjadi ancaman bagi masyarakat," kata dia.

Namun demikian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemetaan dan penanganan pohon rawan tumbang.

Pertama, selain inventarisasi, perlu dipantau secara mendetail kondisi pohon, mulai dari jenis akar, tingkat kerapuhan, dan tingkat urgensi dilakukannya pemangkasan.

Baca Juga:Pete Frates, Penggagas Ice Bucket Challenge Meninggal di Usia 34 Tahun

"Kalau itu kemudian menjadi satu sistem inventarisasi yang rutin, artinya ini [bencana pohon tumbang] bisa diantisipasi," ujar Halik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak