Ada Cukur Gratis, Ini Cara 3 Balon Peserta Pilkada Bantul Dekati Warga

Sejumlah bakal calon (balon) peserta Pilkada Bantul 2020 sudah mulai turun ke masyarakat.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 13 Desember 2019 | 16:42 WIB
Ada Cukur Gratis, Ini Cara 3 Balon Peserta Pilkada Bantul Dekati Warga
Ilustrasi Pilkada Serentak. [Ayobandung.com]

SuaraJogja.id - Pilkada Bantul 2020 makin dekat. Para bakal calon (balon) kontestan pun mulai bergerak brupaya mendekatkan diri dan mengambil hati masyarakat.

Berbagai cara dilakukan para balon kontestan Pilkada Bantul ini supaya berhasil meraih simpati warganya -- ada yang melalui cara perseorangan; ada pula yang lewat partai politik.

Beberapa di antaranya yang sudah mulai gencar mengerek popularitas dan elektabilitas adalah Nur Rakhmat, Dewata Eka Putra, dan Setiya. Berikut masing-masing cara dari ketiganya turun ke masyarakat, seperti dilansir HarianJogja.com-jaringan Suara.com:

1. Nur Rakhmat - baliho dan blusukan

Baca Juga:Dua Perempuan Mandi di Atas Sepeda Motor Gegerkan Warga Mojokerto

Kader Partai Demokrat ini gencar mensosialisasikan diri pada masyarakat Bantul lewat baliho, dengan jumlah tak kurang dari 30 yang sudah dipasang relawan dan pendukungnya.

Ia juga aktif melakukan blusukan atau kunjungan ke daerah pemilihan masing-masing anggota DPRD dari partai Demokrat. Di samping itu, Nur Rakhmat juga memanfaatkan mesin partai yang sudah terbentuk sampai tingkat kecamatan serta dibantu tim khusus media sosial.

"Kami kerja tim, bukan saya sendiri. Lain dengan yang tidak punya partai. Saya bekerja banyak yang bantuin," kata Nur Rakhmat.

2. Dewata Eka Putra - cukur rambut gratis

Saat turun ke masyarakat, sang pemilik Pujha Fashion sekaligus menyediakan jasa cukur rambut gratis bagi warga di sekitar Pasar Gathak, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kamis (12/12/2019).

Baca Juga:Sah! Wiranto Dilantik Jadi Ketua Wantimpres Jokowi

Ia memberdayakan tiga tukang cukur keliling di sekitar Pasar Gathak yang sudah puluhan tahun menjalani profesinya, berpindah dari satu pasar ke pasar lainnya dengan sepeda motor.

"Kami harus mengapresiasi para tukang cukur tradisional ini, karena mereka tetap bekerja walaupun sudah banyak sekali barbershop," kata Dewata.

Menurut Dewata, semangat para tukang cukur keliling itu, yang konsisten melakukan pekerjaannya meski dengan tarif tak seberapa, perlu dicontoh. Hal itu pula yang diklaim Dewata membangkitkan semangatnya untuk berkontribusi membangun Bantul dan selaras dengan programnya.

"Kami ingin masyarakat di kota lain harus melihat tradisi di Bantul ini, kami ingin bergerak bersama, dengan filosofi yang sama, membangun desa, nata kutha," ungkap Dewata.

3. Setiya - baliho dengan jargon "Bantul Asyik"

Sama seperti Nur Rakhmat, Setiya juga gencar memasang baliho, yang tersebar di 20 titik di Bantul untuk membentuk ingatan masyarakat terhadap sosoknya.

"Memberi warna pra-pilkada dengan gagasan Bantul Asyik agar terjadi kompetisi gagasan," kata eks politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang kini bergabung dengan Partai Gelora itu.

Pria yang pernah menjabat sebagai anggota DPRD Bantul itu juga menyasar kalangan milenial melalui jargon "Bantul Asyik" dan aktif di media sosial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak