Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok

Salah satunya akibat isu beras oplosan yang sempat ramai beberapa waktu lalu.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 21 Agustus 2025 | 16:25 WIB
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok
Salah satu pekerja mengangkut beras saat bongkar muat. [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa]

SuaraJogja.id - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman memastikan stok beras di wilayahnya aman.

Termasuk harga beras yang ada di pasaran pun masih terkendali hingga saat ini.

Kepala Bidang Usaha Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman, Kurnia Astuti, mengakui memang sempat terjadi kelangkaan untuk beras medium.

Namun saat ini sudah berangsur membaik dan stok beras premium pun masih tersedia.

Baca Juga:Hindari Tragedi Keracunan Terulang! Sleman Wajibkan Guru Cicipi Menu MBG, Begini Alasannya

"Untuk Sleman saya rasa masih terkendali. Stok masih ada. Memang kemarin sempat terjadi kelangkaan untuk beras yang medium ya tapi beras premium di Sleman masih tersedia. Karena Sleman sentra beras," kata Kurnia, Kamis (21/8/2025).

Melihat laman hargapangan.slemankab.go.id, harga rata-rata beras medium di Sleman mencapai Rp13.729 per kilogram.

Sementara untuk beras premium harga rata-rata di Bumi Sembada mencapai Rp15.071 per kilogram.

Meski stok tersedia, harga beras di pasaran diakui mengalami sedikit kenaikan sejak kemarin.

Namun, kondisi itu dinilai masih dalam taraf wajar sesuai dengan aturan harga eceran tertinggi (HET).

Baca Juga:Sleman Diterjang Angin Kencang: Pohon Tumbang, Rumah Rusak Parah di Empat Kapanewon

"Kalau untuk harga yang medium masih di bawah HET. Kalau yang premium memang agak sedikit di atas [HET]," ucapnya.

Nia menyampaikan kenaikan harga beras itu dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Salah satunya akibat isu beras oplosan yang sempat ramai beberapa waktu lalu.

"Itu pasca ada isu beras oplosan itu, kan terus banyak yang ditarik beras yang pabrikan. Terutama yang grade medium ditarik oleh produsen," ungkapnya.

Menurut Kurnia, penarikan tersebut dilakukan langsung oleh pihak produsen.

Namun ia memastikan bahwa kondisi itu tidak lagi mengganggu ketersediaan beras di Sleman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini