Tak banyak bicara, dua dari tiga orang berpakaian kemeja lengan pendek ini menerobos garis polisi dan berusaha membuka septic tank yang telah tertutup. Namun mereka gagal membuka lantaran penutup cukup berat untuk dipindahkan.
Salah seorang di antaranya pun mencari bambu panjang untuk melakukan pengukuran. Setelah berdiskusi, mereka mengambil kesimpulan bahwa kedalaman septic tank berkisar tiga meter.
Dari pantauan SuaraJogja.id pukul 09.55 wib, istri Waluyo, yang berkerudung hijau lumut, keluar dari rumah. Mengenakan pakaian rapi, istri Waluyo diantar dengan sepeda motor ke suatu tujuan, yang, menurut Atun, kemungkinan adalah Mapolsek Kasihan.
"Kemungkinan dipanggil Polsek. Ya tidak tahu apa benar ke sana atau tidak. Sementara ini saya hanya menjaga rumah pemiliknya," ungkap Atun.
Baca Juga:Pemilik Bajaj Tertimpa Menara BTS RRI Berharap Uang Ganti Rugi Cepat Cair
Hari semakin siang, aktivitas di lokasi penemuan kerangka manusia ini masih terlihat sepi. Tak ada aktivitas ramai, dan beberapa warga yang menunggu rumah hanya menonton televisi di ruang tamu.
Kasus penemuan kerangka sendiri masih diselidiki oleh kepolisian. Polisi juga telah membawa kerangka ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum. Pihaknya belum bisa memastikan apakah jasad tersebut salah seorang warga di Dusun Karangjati, Kasihan, Bantul.
"Kami masih melakukan visum dan memeriksa saksi. Kasus ini terus kami selidiki untuk mengetahui siapa kerangka itu," ungkap Kapolsek Kasihan Kompol Y Tarwoco.