Begini Kronologi Aksi Klithih yang Terjadi di Kawasan Condong Catur Semalam

Pelaku sempat mengejar korban hingga lari ke lantai dua ruko.

Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 05 Januari 2020 | 15:23 WIB
Begini Kronologi Aksi Klithih yang Terjadi di Kawasan Condong Catur Semalam
Aksi klithih terjadi di kawasan Condong Catur, Sleman, Sabtu (4/1/2020) malam yang mengakibatkan satu warung makan rusak dan satu korban luka parah. [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Kejahatan klithih kembali beraksi di Sleman. Setidaknya ada tiga aksi klithih yang terjadi dalam waktu semalam. Salah satu yang sempat viral yang menimpa pengusaha kuliner di kawasan Condong Catur, Nana (26), Sabtu (4/1/2020) malam.

Warung makan yang berada di jalan Angga Jaya, Desa Condong Catur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman mengalami kerusakan pada kaca etalase dan beberapa perkakas piring pecah.

"Kejadiannya itu sekitar jam 23.00 WIB, puluhan orang bersepeda motor dari arah Utara (Jalan Angga Jaya) berteriak-teriak dan tiba-tiba mengejar pembeli saya yang sedang makan malam. Puluhan orang tersebut membawa senjata tajam berupa celurit dan pedang panjang," kata pemilik warung, Nana saat ditemui SuaraJogja.id, Minggu (5/1/2020).

Pemilik warung asal Gejayan, Sleman itu menjelaskan bahwa pelaku mengejar dua orang yang berlari ke dalam warung makan dan menaiki lantai dua. Sejumlah karyawan dan beberapa pelanggan lain ikut mengamankan diri di lantai dua ruko.

Baca Juga:Minggu Dini Hari Tiga Aksi Klithih Terjadi Bersamaan di Wilayah Sleman

"Jadi ada dua korban atas insiden tadi malam. Sekitar 20 orang mendatangi warung saya ada yang merusak etalase serta merusak perkakas piring yang ada di warung. Pelaku lainnya juga menyerang dua orang yang berlari ketakutan di lantai dua. Kami semua juga mengamankan diri di kamar lantai dua. Setelah ada penyerangan, korban bersimbah darah dan saya suruh dilarikan ke rumah sakit," jelasnya.

Nana mengaku bahwa pelaku masih berusia remaja. Saat insiden terjadi pelaku ada yang menggunakan penutup muka dan tidak.

"Postur tubuhnya masih remaja, mungkin anak SMA. Beberapa orang juga menggunakan penutup muka, perkiraan saya dua korban yang mengalami luka ini sudah diincar," katanya.

Ia menuturkan sebelum insiden terjadi, terdapat sekelompok orang tak dikenal yang kerap meresahkan warga. Meski tidak sampai merusak toko yang ada di sepanjang jalan Angga Jaya, keberadaan mereka sangat mengganggu.

"Jadi hampir seminggu sekali orang-orang itu seperti patroli di sepanjang jalan ini. Mungkin kejadian malam tadi puncaknya karena mereka sudah mengincar korban," katanya.

Baca Juga:Bawaslu Ingatkan Bupati Sleman Tak Lakukan Mutasi Jelang Perhelatan Pilkada

Nana berharap petugas aparat bisa lebih ketat melakukan pengamanan. Sebab, kejadian seperti itu sudah pernah terjadi sebelumnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak