Banyak Wisatawan di Jogja, RSUP Dr Sardjito Antisipasi MERS-CoV

RSUP Dr Sardjito menggelar simulasi ini untuk mempersiapkan diri jika ada pasien yang menderita MERS-CoV.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Shevinna Putti Anggraeni
Selasa, 14 Januari 2020 | 17:34 WIB
Banyak Wisatawan di Jogja, RSUP Dr Sardjito Antisipasi MERS-CoV
Simulasi penanganan penyakit menular MERS-CoV (Suara.com/Shevinna Putti)

SuaraJogja.id - Sebagai rumah sakit yang terletak di kota wisata, Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Dr Sardjito menggelar simulasi penanganan kasus penyakit menular Middle East Respiratory Syndrome coronavirus (MERS-CoV), Selasa (14/1/2020), untuk mengantisipasi masuknya penyakit tersebut ke Yogyakarta.

Simulasi penanganan penyakit menular MERS-CoV ini berlangsung di UGD RSUP Dr Sardjito yang dipimpin oleh Kepala UGD RSUP Dr Sardjito dr Handoyo. Simulasi ini mempraktikkan tahap-tahap menangani pasien yang terinfeksi MERS-CoV, baik yang sudah meninggal maupun pasien rujukan.

RSUP Dr Sardjito menggelar simulasi ini untuk mempersiapkan diri jika ada pasien yang menderita MERS-CoV. Apalagi RSUP Dr Sarjito terletak di Yogyakarta, yang notabene merupakan kota dengan beragam tempat pariwisata.

"Rumah sakit kita ini kan rumah sakit rujukan tipe 3, di mana Jogja adalah destinasi wisata dan punya bandara Internasional. Jadi, seandainya ada orang dari luar negeri, terutama Timur Tengah, membawa MERS-CoV, virus dari sana itu, ya kita sudah siap," Direktur RSUP Dr Sardjito ujar dr Darwinto.

Baca Juga:Isu Kubu Bang Japar Terciduk, Wakapolres sampai Elus Punggung Ustaz Jibril

Bahkan, RSUP Dr Sardjito juga sudah mempersiapkan ambulans, ruang UGD, ICU, hingga ruang isolasi khusus untuk mengatasi penyakit menular ini. Selain itu, mereka juga sudah mempersiapkan tim medis khusus yang akan menangani pasien penyakit menular hingga tenaga ambulansnya.

"Kita sudah mengirimkan ambulans kita yang sudah setting, dan UGD kita yang sudah siap. Kemudian, tugas kita siapkan, ICU hingga ruang isolasi, dengan tekanan negatif, sehingga kesiapan ini semua untuk mencegah terjadinya penularan. Itulah fungsi dari kami," jelasnya.

Sementara itu, dr Handoyo memandang penyakit MERS-CoV yang menular ini termasuk ancaman meskipun belum pernah ada kasus yang positif.

Tim medis simulasi tangani pasien MERS-CoV (Suara.com/Shevinna Putti)
Tim medis simulasi tangani pasien MERS-CoV (Suara.com/Shevinna Putti)

Perlu diketahui, penyakit menular MERS-CoV adalah infeksi virus pada paru-paru karena coronavirus. Penyakit ini kali pertama teridentifikasi di Arab Saudi pada 2012.

Karena itu, dr Handoyo berpendapat bahwa penyakit menular seperti MERS-CoV ini seharusnya menjadi kewaspadaan nasional. Ia juga memberi tahu mengenai proses penularan penyakit MERS-CoV ini.

Baca Juga:Temui Tersangka Penganiayaan di Bantul, Ibu Korban: Nyawa Dibayar Nyawa!

"Penyebaran MERS-CoV ini melalui udara, percikan air ludah dan napas," kata dr Handoyo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini