SuaraJogja.id - Sebuah alat multifungsi berbentuk lidah diciptakan Dr Kuwat Triyana, seorang dosen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada (FMIPA UGM) sekaligus peneliti di Institute of Halal Industry and System (IHIS) UGM.
Alat yang berhasil ia kembangkan untuk autentikasi halal hingga deteksi keaslian dan kualitas produk makanan secara cepat, akurat, dan portable itu berupa lidah elektronik (electronic tongue) atau ELTO.
"Alat ini bisa digunakan sebagai metode untuk membuktikan keaslian produk-produk makanan, seperti kopi luwak dan zam-zam, deteksi kontaminasi produk dan kehalalannya, deteksi cepat narkotika dan lainnya," jelas Kuwat dalam Konferensi Pers di Laboratorium Fisika Material dan Insumentasi (Fismatel) Departemen Fisika FMIPA UGM, Jumat (17/1/2020).
Ia mengatakan, elto bekerja layaknya lidah manusia, bisa menganalisis berbagai macam rasa, seperti pahit, asin, asam, manis, dan gurih atau umami.
Baca Juga:Megawati Disuruh Tugaskan Anak Buahnya Hardik KPK Lewat Dewan Pengawas
Selain itu, lanjut Kuwat, elto tidak hanya bisa mendeteksi keaslian produk, melainkan juga mampu mendeteksi kualitas produk, misalnya mengetahui apakah kualitas teh hitam maupun kakao masuk ke tingkatan premium, sedang, atau rendah.
Di samping itu, elto juga bisa digunakan sebagai detektor kehalalan, misalnya gelatin dan kontaminasi dalam produk makanan serta kosmetik. Alat ini juga sedang diujikan untuk mampu mendeteksi narkotika yang pengembangannya bekerja sama dengan Mabes Polri.
Kuwat menambahkan, elto juga memiliki akurasi tinggi, yakni lebih dari 98 persen. Keunggulan lain dan yang membedakan elto dari alat yang sudah ada di pasaran adalah sifatnya yang portabel serta dapat terhubung secara nirkabel dengan perangkat berbasis Android dan komputer.
Kuwat menyebutkan, elto juga dapat terhubung ke jaringan internet, sehingga memungkinkan untuk dibawa dan digunakan untuk melakukan tes di berbagai tempat secara langsung berbasis IoT.
"Alat lain yang ada di pasaran, produk luar negeri, memiliki dimensi yang besar seukuran meja, sehingga tidak bisa dipindah tempatkan dengan mudah. Sedangkan sistem akuisisi data dari elto memiliki dimensi hanya 105x73x35 mm," jelas Kuwat, sembari menjelaskan bahwa elto telah dikalibrasi dan diverifikasi di laboratorium sebuah universitas di Braganca, Portugal.
Baca Juga:Gunakan Platform Sama, Apakah Perbedaan Honda BeAT dan Genio?
Menurut keterangan Kuwat, elto dibuat dengan komponen utama berupa larik sensor rasa sebagai elektroda kerja, elektroda referensi, sistem akusisi data, dan sistem kecerdasan buatan (AI) yang dihubungkan ke komputer atau ponsel cerdas Android secara nirkabel.
- 1
- 2