Hal itulah mengapa pria kelahiran 12 November 1931 ini tak memiliki hasil buatan tangannya untuk dipajang di rumah dia.
"Jadi itu hasil karya terakhir saya yang harus rela saya lepas. Mungkin sekitar 2017 lalu kejadian itu," tambah Mbah Doel.
Tak berhenti di situ, Mbah Doel yang piawai dalam membuat kerajinan liong juga kesulitan meneruskan ilmunya. Meski telah mengajarkan kepada anaknya, hal itu tak sesuai harapan.
"Ilmu itu sudah saya turunkan kepada anak saya. Bagaimana memilih kain, membuat mata liong bisa berkedip-kedip hingga pemilihan warna yang sesuai. Tapi anak saya tak menguasai dengan baik. Malah saat ini dia memilih menjadi penari barongsai," kata dia.
Baca Juga:Jelang Imlek, Warga Tionghoa Bogor Mandikan Rupang di Vihara Dhanagun
Mbah Doel cukup menyayangkan jika ilmu ini tak sampai kepada generasi di bawahnya. Namun begitu pihaknya hanya bisa berharap agar pelestrian budaya tetap dijaga oleh generasi muda.
"Saya memang sudah hobi sejak kecil membuat liong. Hal-hal yang bersingunggungan dengan budaya sangat saya sukai. Artinya Indonesia memiliki keberagaman budaya, maka dari itu saya berharap generasi muda yang menyukai dengan hobi apapun itu tetap dijalankan. Termasuk budaya yang banyak dimiliki orang Indonesia ini harus dilestarikan," mintanya.
Menjelang Imlek 2020 kali ini ia berpesan bahwa tahun baru harus dirayakan dengan cara yang bahagia. Dengan demikian pengrajin yang lihai dalam ilmu bela diri ini berharap kebahagiaan ini dirasakan masing-masing orang. Tak hanya umat Konghucu namun juga orang dengan kepercayaan yang berbeda
"Imlek tahun ini harapannya menjadi momentum untuk orang-orang kembali menyatu. Selain itu bagi generasi muda bisa memanfaatkan keahliannya untuk tetap menjada kelestarian budaya di Indonesia," ungkap Mbah Doel.
Baca Juga:10 Tahun Bersihkan Klenteng Jelang Imlek, Jhony: Ini Panggilan Hati Saya