BBWSSO Bangun 85 Sabo Dam Baru di Lereng Merapi Antisipasi Luapan Lahar

Sejumlah sabo dam di lereng gunung Merapi rusak saat terjadi erupsi pada 2010 silam.

Galih Priatmojo
Minggu, 01 Maret 2020 | 12:54 WIB
BBWSSO Bangun 85 Sabo Dam Baru di Lereng Merapi Antisipasi Luapan Lahar
Letusan Gunung Merapi terlihat dari bungker Kaliadem, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (17/11). [ANTARA FOTO/Rudi]

SuaraJogja.id - Sebagai langkah antisipasi meluapnya material lahar dari Gunung Merapi, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) berencana untuk menambah pembangunan sabo dam baru di kawasan sungai sekitar lereng baik yang ada di wilayah DIY maupun Jawa Tengah.

Kabid Perencanaan dan Program BBWSSO, Pramono menjelaskan penambahan sabo dam baru itu fungsinya selain untuk menahan, juga untuk mengurangi kecepatan lahar atau material vulkanis dari Merapi. Rencananya ada sebanyak 85 sabo dam tambahan.

"Sebenarnya sudah banyak dibangun baru dan rehabilitasi, tetapi untuk 85 sabo dam ini untuk menambah dari yang sudah ada, tersebar di sungai lereng Merapi. Karena memang masih dibutuhkan akan kami usulkan lagi ini, sedang dalam proses perencanaan," ungkapnya seperti dilansir dari harianjogja.com, Minggu (1/3/2020).

BBWSSO sebelumnya telah menyelesaikan rehabilitasi dan rekonstruksi sabo dam Kali Woro berupa pembangunan 11 sabo dam di Klaten, Jawa Tengah pada 2016 hingga 2018. Selain di aliran Sungai Woro, rehabilitasi dan rekonstruksi sabo dam juga dilakukan di kawasan Sungai Gendol, Sleman pada 2016 hingga 2018.

Baca Juga:Terduga Pembobol ATM Denggung Dibekuk, Reskrim Sleman Dalami Kasus

Ahli Perencanaan BBWSSO Rr. Vicky Ariyanti menambahkan rencana penambahan sabo dam baru itu sekaligus menargetkan utamanya untuk meningkatkan daya tampung material hingga 70 juta meter kubik. Mengingat sebelumnya kemampuannya hanya sekitar 30 juta meter kubik dan kemudian saat erupsi Merapi 2010 banyak yang rusak karena material yang meluncur sebanyak 140 juta meter kubik.

"Kami ada target untuk 70 juta meter kubik, secara total yang bisa ditampung. Dulu hanya mampu menampung 30 juta meter kubik, saat 2010 karena [material lahan mencapai] 140 juta meter kubik. Harapan kami dengan ditingkatkan menjadi 70 juta meter kubik ini masih ada [material] yang tertampung," ucapnya.

Kasi Pelaksanaan BBWSSO Shakti Rahadiansyah menyatakan perencanaan 85 titik sabo telah melalui kajian dengan menyesuaikan titik sabo dam lama yang sudah dibangun atau yang direhabilitasi. Pada pembangunan sebelumnya juga ada yang melibatkan pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA).

"Perencanaan 85 sabo dam itu tersebar di 15 sungai yang berhulu di Merapi," terangnya.

Baca Juga:Sudah Sempat Dadah-dadah, Jamaah di Sleman Batal Umrah Karena Akses Ditutup

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak