Sementara itu, grup band heavy metal asal Mongolia, The Hu akhirnya bisa hadir di JogjaROCKarta International Rock Music Festival di Stadion Kridosono, Minggu (01/03/2020) malam.
Mengusung gaya musik hunnu rock yang menggabungkan headbanging batat dengan instrumen lokal Mongolia, band yang beranggotakan Nyamjastan Galsanjamts, Galbadrakh, Tsendbaatar, Temuulen Naranbaatar dan Enkhasaikhan Bathargal ini tampil magis.
Mengenakan kostum dan dandanan ala Mongolia, mereka menyanyikan sejumlah lagu dari album The Gereg, Yuve Yuve Yu dan Wolf Totem. Dalam konser kali ini, The Hu menampilkan 9 lagu seperti “Shong shoog”, “The Same”, “The Gereg”, “Uchirtai Gurav”, “Yuve yuve Yu”, “ Wolf Totem”, “The Great Chinggis Khaan”, “Black Thunder” dan “This is the Mongol”.
Kedatangan The Hu sebagai headliner di festival musik kali ini bukan tanpa drama. Rajawali Indonesia sebagai promotor konser sempat ketar-ketir karena isu virus corona. Grub band ini dikhawatirkan tidak bisa terbang ke Indonesia karena penerbangan dari Cina dihentikan.
Baca Juga:Perguruan Tinggi di Jogja Pertanyakan Teknis Program Kampus Merdeka Nadiem
Namun ternyata pelarangan penerbangan tidak berlaku dari Mongolia. Pemerintah hanya melarang warga negara asing yang berpasppr Cina. Karenanya keempat personil tersebut langsung terbang ke Yogyakarta.
"Ternyata yang dilarang hanya cina, bukan mongolia. Padahal saya sempat khawatir mereka bakal dilarang ke IndonesiA," ungkap CEO Rajawali Indonesia, Anas Syahrul Alimi.
Kontributor : Putu Ayu Palupi