Tanpa Dibayar, ARM Semprot Disinfektan ke Sejumlah Sekolah di Jogja

Andy membeberkan bahwa penyemprotan yang dilakukannya tak dipungut biaya.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 24 Maret 2020 | 13:57 WIB
Tanpa Dibayar, ARM Semprot Disinfektan ke Sejumlah Sekolah di Jogja
Tim Association of Resiliency Movement (ARM) Indonesia melakukan penyemprotan disinfektan ke ruang belajar Jogja Film Academy, Selasa (24/3/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Upaya masyarakat untuk memutus sebaran virus corona SARS-Cov_2, yang menyebabkan penyakit COVID-19, dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari menekankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti mencuci tangan dengan sabun, hingga penyemprotan disinfektan.

Hal itu juga dilakukan relawan yang bergerak di bidang kebencanaan, Association of Resiliency Movement (ARM) Indonesia. ARM secara sukarela menyemprotkan disinfektan ke sejumlah fasilitas umum (fasum) hingga sekolah-sekolah yang ada di Yogyakarta.

"Upaya ini kami ambil karena virus corona sudah menjadi pandemi dan pemerintah menyatakan sebagai bencana non-ala, sehingga penting untuk dilakukan penyemprotan [disinfektan] sebagai salah satu upaya menekan sebaran virus di beberapa sekolah dan fasilitas umum," jelas Ketua Dewan Eksekutif ARM Yogyakarta Andy Reza, ditemui SuaraJogja.id saat penyemprotan disinfektan di Jogja Academy Film, Selasa (24/3/2020).

Andy membeberkan bahwa penyemprotan yang dilakukannya tak dipungut biaya. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian rakyat kepada rakyat.

Baca Juga:Ini Tunjangan dari Pemerintah untuk Warga Australia Selama Wabah Corona

"Untuk sejumlah fasilitas umum, seperti sekolah, tempat pelayanan publik, dan lainnya, kami tak memungut biaya. Dari dua itu ada satu yang khusus sebagai subsidi silang antar-lembaga agar kami tetap memiliki bahan penyemprotan ke sejumlah tempat yang meminta [penyemprotan disinfektan]," kata dia.

Ia menjelaskan, tak hanya menyemprot disinfektan, usai kegiatan penyemprotan, beberapa anggota akan memberi imbauan dan edukasi kepada pengelola fasum dan sekolah untuk menekankan PHBS.

"Kami tak hanya menyemprot, nantinya kami memberikan edukasi terkait bagaimana pencegahan virus ini kepada pengelola. Selain itu kami menempel poster 'Jogja Bakoh', di mana berisi penanganan, pencegahan, serta edukasi soal corona," tambahnya.

Penyemprotan dimulai sekitar pukul 10.00 WIB. ARM menyasar beberapa tempat kegiatan belajar mengajar, seperti Jogja Academy School dan sekolah-sekolah, antara lain  SMPN 10 HOS Cokroaminoto dan TK Little 3 Mantrigawen.

Lokasi pelayanan publik, yakni KPP Pratama Yogayakarta, juga masuk daftar lokasi penyemprotan disinfektan. Tim dibagi menjadi dua regu; satu regu berisi empat orang yang masing-masing membawa satu alat sprayer berisi cairan disinfektan. Petugas juga melengkapi diri dengan Alat Pelindung Diri (APD).

Baca Juga:UN Ditiadakan karena Corona, Ujian Sekolah Bisa Dilakukan Tanpa Tatap Muka

"Kami sudah bergerak sejak Rabu (18/3/2020) lalu. Ada 300 pemohon dan baru tereksekusi 89 hingga Senin (23/3/2020). Artinya kami berusaha hadir untuk masyarakat dengan adanya wabah ini," ungkap dia.

Sekretaris ARM Yogyakarta Anggun Gunadi menuturkan, komunitas relawan yang dibentuk sejak 10 Februari 2015 lalu ini akan terus hadir untuk masyarakat. Sebagai lembaga yang bergerak di bidang kebencanaan, ARM berupaya memberikan rasa aman kepada masyarakat.

"Bukan hanya pemerintah yang harus menyelesaikan persoalan ini. Masyarakat juga perlu turun tangan memutus rantai penyebaran virus corona. Harapannya memang langkah seperti ini bisa meminimalisasi penularan. Tentu dengan bantuan masyarakat untuk memahami hidup bersih," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini