UPDATE: 1 PDP Meninggal Dunia dan 1 Warga Gunungkidul Positif Corona

1 warga PDP asal Wonosari meninggal dunia dan 1 warga di Gunungkidul dinyatakan positif corona.

M Nurhadi
Rabu, 25 Maret 2020 | 17:54 WIB
UPDATE: 1 PDP Meninggal Dunia dan 1 Warga Gunungkidul Positif Corona
(Instagram/pemkabgunungkidul)

SuaraJogja.id - Perkembangan terbaru sebaran virus corona di DI Yogyakarta, satu warga di Kecamatan Ponjong, Gunungkidul berusia 55 tahun dinyatakan positif Covid 19. Yang bersangkutan saat ini sudah dirawat di rumah sakit Panti Rapih Yogyakarta. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawati mengungkapkan, seorang warga Ponjong dinyatakan positif corona setelah pihaknya mendapat konfirmasi dari pihak provinsi.

Selain itu, dikonfirmasi Dewi Irawati, satu Pasien Dalam pengawasan (PDP) yang merupakan warga Wonosari sebelumnya dirawat di RS Panti Rapih dinyatakan meninggal.

Hingga hari Rabu (25/3/2020) pukul 14.00 WIB, setidaknya ada 293 orang warga Gunung Kidul yang yang masuk dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP), 8 PDP, 1 positif dan 1 meninggal dunia (PDP).

Baca Juga:Pedagang Masker Kain Raup Rp 500 Ribu per Hari

"Sementara PDP (pasien dalam pengawasan) ada 8 orang dan satu orang PDP meninggal dunia," tutur Dewi, Rabu (25/3/2020) ketika dikonfirmasi melalui nomor pribadinya.

Dewi menyebutkan, dari 18 kecamatan yang ada di wilayah kabupaten Gunungkidul hanya Kecamatan Purwosari yang tidak ada warga kategori ODP, PDP ataupun positif Corona. Sementara untuk ODP terbanyak berada di wilayah kecamatan Karangmojo, jumlahnya mencapai 86 orang.

Untuk kecamatan dengan PDP terbanyak adalah Kecamatan Wonosari yaitu 3 orang disusul oleh Karangmojo 2 orang dan Kecamatan Ponjong, Paliyan, Saptosari serta luar wilayah masing-masing 1 orang. Menurutnya, hal ini besar kemungkinan dipengaruhi adanya gelombang pulang kampung warga Gunungkidul yang berasal dari zona merah.

"Mereka mudik dan mengalami gejala gangguan pernapasan,"tambahnya.

Berkaitan dengan kepastian dirawatnya pasien positif corona tersebut sampai saat ini Dewi masih belum memaparkan riwayat yang bersangkutan. Karena begitu mendapatkan kabar dari provinsi terkait dengan adanya satu pasien yang positif corona, dirinya langsung menghadap Bupati.

Baca Juga:Pandemi Covid-19 Bisa Sebabkan Psikosomatik, Begini Cara Mengatasinya

"Maaf baru rapat dengan bupati,"  tulis Dewi.

Kasus corona di wilayah DI Yogyakarta terus meningkat sejak pertama kali diumumkan. Di Kecamatan Saptosari Gunungkidul ada seorang warga yang terpaksa harus dijemput oleh Petugas Puskesmas karena warga sekitar tidak bersedia mengantarkannya ke Puskesmas ataupun rumah sakit.

"Terkait positifnya atau tidak kami belum tahu. Hanya saja keluarga kami tersebut baru saja pulang dari Genuk Semarang Timur yang notabene merupakan zona merah coronavirus," ujar Kepala Desa Ngloro Kecamatan Saptosari, Hery Yulianto.

Ia menuturkan, sudah melarang pasien tersebut untuk sementara berinteraksi dengan keluarganya ataupun sanak saudaranya untuk mendekat bahkan kontak fisik. Barang bawaannya termasuk masker juga langsung dibakar. Mengatisipasi kepanikan warga, dia segera menghubungi puskesmas terdekat.

Kepada keluarganya, warga tersebut mengaku telah menderita gejala demam tinggi sejak 4 hari yang lalu yaitu ketika masih berada di Semarang Timur. Namun kemarin hari Selasa ketika yang bersangkutan tiba di desa Ngloro, kondisinya menurun karena mengaku tenggorokannya sakit dan demam tinggi. 

Kontributor : Julianto

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak